tag:blogger.com,1999:blog-1224716935159685472024-03-06T10:18:39.772+07:00Revolutin Mind'sTempatnya orang curhat dan bertukar pandangan maunpun pikiran.
HAVE A NICE BLOG!!! ^_^Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-29974320013313217902012-08-17T06:35:00.000+07:002012-08-17T06:35:00.678+07:00Admin Pindah, Ganti BlogBuat temen-temen, diberitahukan bahwa admin blog ini telah pindah ke alamat<br />
<br />
<a href="http://www.ebaynez.co.cc/">http://www.ebaynez.co.cc/</a>
<br />
<br />
Jadi kalo ada perlu dan kepentingan, mohon segera hubungi alamat yang tertera di atas..makasih :DRevolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-29910655315768151842012-05-23T19:06:00.003+07:002012-05-23T19:06:37.506+07:0010 Cara untuk Meningkatkan Prestasi di Sekolah<br />
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
agar sobat blogger dapat menjadi seorang murid yang berprestasi di sekolah, tips-tips dibawah ini mudah-mudahan dapat membantu adik-adik, ada 10 cara penting yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan prestasi di sekolah:</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
1. Jadilah seorang pemimpin. Latihlah rasa tanggung jawabmu.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Apabila guru meminta bantuanmu untuk mengerjakan sesuatu misalnya membersihkan kelas, jangan ragu untuk menerimanya. Ajak beberapa teman kelas dan pimpin mereka untuk membersihkan kelas bersama-sama.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
2. Mendengarkan penjelasan guru dengan baik.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru apabila kamu mengetahui jawabannya. Jangan menunggu guru untuk memanggil kamu untuk menjawab pertanyaan.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
3. Jangan malu untuk bertanya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Selalu ajukan pertanyaan kepada guru apabila tidak mengerti tentang sesuatu hal.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
4. Kerjakan PR dengan baik, jangan selalu mencari alasan untuk tidak mengerjakannya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Jangan malas mengerjakan PR dengan alasan lupa atau menunda-nunda mengerjakannya. Enak kan kalau kita cepat mengerjakan PR, jadi masih punya banyak waktu untuk bermain dan nonton TV deh!</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
5. Setiap pulang dari sekolah, selalu mengulang pelajaran yang tadi diajarkan.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Nanti sewaktu ada ulangan jadi tidak banyak yang harus dipelajari! Asyik!</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
6. Cukup istirahat, makan dan bermain.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Semuanya dilakukan secara berimbang. Setelah pulang sekolah, kita sering ingin cepat-cepat bermain dan melupakan segala hal penting lainnya, contohnya makan dan istirahat. Padahal setelah seharian di sekolah, tak terasa badan kita membutuhkan masukan energi tambahan yang bisa didapatkan dari istirahat dan makanan yang kita makan. Oleh karenanya kita harus dapat membagi waktu untuk makan, istirahat dan bermain. Kalau semuanya dilakukan dengan baik, badan jadi segar setiap hari! Jadi tidak sering mengantuk di kelas!</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
7. Banyak berlatih pelajaran yang kurang disuka.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Apabila kamu tidak menyenangi suatu mata pelajaran, contohnya matematika, maka banyak-banyaklah berlatih, mengikuti kursus atau belajar berkelompok dengan teman. Sehabis belajar bisa bermain dan menambah teman baru di tempat kursus. Selain itu, siapa tahu dari kurang menyukai matematika, kalian malahan menyukainya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
8. Ikutilah kegiatan ektrakurikuler yang kamu senangi.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Cari tahu kegiatan apa yang cocok dan kamu suka. Contohnya apabila kalian suka pelajaran tae kwon do, cobalah untuk mengikuti kursus dari kegiatan tersebut, sehingga selain belajar pelajaran-pelajaran yang diajarkan di sekolah, kalian juga dapat mendapatkan pelajaran tambahan di luar sekolah.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
9. Cari seorang pembimbing yang baik.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Orangtua adalah pembimbing yang terbaik selain guru. Apabila ada yang kurang jelas dari keterangan guru di sekolah, kalian dapat menanyakan hal tersebut kepada orang tua. Selain itu, kalian juga dapat belajar dari teman yang berprestasi.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
10. Jangan suka mencontek teman.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Kalau mencontek, kamu bisa bodoh karena tidak berpikir sendiri. Lagipula belum tentu, teman yang kamu contek itu menjawab pertanyaan dengan benar. Belum lagi kalau ketahuan guru dan teman lain, malu kan? Kalau kamu rajin belajar, pasti bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar sehingga ulangan dapat nilai baik.</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-76235767771865157402012-05-23T19:05:00.002+07:002012-05-23T19:09:58.012+07:00Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Berkarakter<br />
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
“<strong>Pendidikan karakter</strong> adalah <strong>pendidikan</strong> untuk 275 juta penduduk Indonesia”</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Sebelum kita membahas topik ini lebih jauh lagi saya akan memberikan data dan fakta berikut:</div>
<ul style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011</li>
<li>42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011</li>
<li>30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI</li>
<li>Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM</li>
</ul>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Sumber : Litbang Kompas</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Kini setelah membaca fakta diatas, apa yang ada dipikran anda? Cobalah melihat lebih ke atas sedikit, lebih tepatnya judul artikel ini. Yah, itu adalah usulan saya untuk beberapa kasus yang membuat hati di dada kita “terhentak” membaca kelakuan para pejabat Negara.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>Pendidikan karakter</strong>, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya <strong>di sekolah</strong> saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta <strong>pendidikan karakter</strong> bukan lagi<strong>anak usia dini</strong> hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Bayangkan apa <strong>persaingan</strong> yang muncul ditahun 2021? Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi <strong>persaingan</strong> dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan good character.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Bagaimanapun juga, <strong>karakter</strong> adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan yang duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas <strong>karakter</strong> yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kulaitas “usia psikologis” <strong>pada anak</strong> yang berusia 21 tahun pada tahun 20011, dengan anak yang berumur 21 pada tahun 2001. Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia 21 tahun seakan mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan menyakitkan.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Walau tidak semua, tetapi kebanyakan saya temui memiliki kecenderungan seperti itu. Saya berulangkali bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang maksimal. Saya tidak “kapok” ber ulang-ulang bekerja sama dengan mereka. Dan secara tidak sengaja saya menemukan pola ini cenderung berulang, saya amati dan evaluasi perilaku dan <strong>karakter mereka</strong>. Kembali lagi ingat, disekolah pada umumnya tidak diberikan <strong>pendidikan</strong> untuk <strong>mengatasi persaingan</strong> pada dunia kerja. Sehingga ada survey yang mengatakan rata-rata setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata dalam 5-7 tahun tersebut pindah kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan proses seperti ini sering disebut dengan proses mencari jati diri. Pertanyaan saya mencari “diri” itu didalam diri atau diluar diri? “saya cocoknya kerja apa ya? Coba kerjain ini lah” lalu kalau tidak cocok pindah ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar proses anak menjalani kehidupan di dunia yang sesungguhnya tidak mengalami hambatan bahkan tidak jarang yang putus asa karena tumbuh perasaan tidak mampu didalam dirinya dan seumur hidup terpenjara oleh keyakinannya yang salah.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Baiklah kembali lagi ke topik, <strong>Karakter</strong> merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Bagi Indonesia sekarang ini, <strong>pendidikan karakter</strong> juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan <strong>menguatkan karakter</strong> rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat <strong>belajar</strong> yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-69079193028918775182012-05-23T19:04:00.001+07:002012-05-23T19:04:09.551+07:00Strategi Mengembangkan Mutu Pendidikan Melalui Pendekatan "PAIKEM"<br />
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Mengawali tulisan ini, saya <a href="https://www.facebook.com/ebaytakyun?ref=tn_tnmn" target="_blank">Ebay</a> ingin memberikan beberapa pemikiran dalam rangka upaya untuk mengembangkan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran. Pokok-pokok pikiran ini merupakan bagian dari visi dan misi sekolah.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Berdasarkan teori belajar, melalui pendekatan lingkungan pembelajaran menjadi bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan membekas dalam ingatannya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dunia pendidikan kita ditandai oleh disparatis antara pencapaian <em>academic standard </em>dan<em>performance standard</em>. Faktanya, banyak peserta didik menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, namun pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Senagian besar dari peserta didik tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunkan atau dimanfaatkan. Peserta didik memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik sebagai mana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah. Padahal mereka sangat butuh untuk dapat memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan tempat kerja dan masyarakat umumnya di mana mereka akan hidup dan bekerja.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Perlu diketahui bahwa disparitas pendidikan selama ini terjadi karena pembelajaran selama ini hanyalah suatu proses pengondisian-pengondisian yang tidak menyentuh realitas alami. Pembelajaran berlatar realitas artificial. Aktivitas kegiatan belajar mengajar selama ini merupakan<em>pseudo</em> pembelajaran. Terdapat jarak cukup jauh antara materi yang dipelajari dengan peserta didik sebagai insane yang mempelajarinya. Materi yang dipelajari terpisah dari peserta didik yang mempelajarinya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Sebagai medium pendekat antara materi dan peserta didik pada pembelajaran artificial adalah aktivitas mental berupa hafalan. Pembelajaran lebih menekankan memorisasi terhadap materi yang dipelajari daripada struktur yang terdapat di dalam materi itu. Pembelajaran seperti ini melelahkan dan membosankan. Belajar bukan manifestasi kesadaran dan partisipasi, melainkan keterpaksaan dan mobilisasi. Dampak psikis ini tentu kontraproduktif dengan hakikat pendidikan itu sendiri yaitu memanusiakan manusia atas seluruh potensi kemanusiaan yang dimiliki secara kodrati.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Pembelajaran seharusnya menjadi aktivitas bermakna yakni pembebasan untuk mengaktualisasi seluruh potensi kemanusiaan, bukan sebaliknya. Pertanyaannya<strong><em>, bagaimana menemukan cara terbaik menciptakan pembelajaran bermakna?</em></strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Seiring dengan pengembangan filsafat kontruktivisme dalam pendidikan selama dekade ini, muncul pemikiran kritis merenovasi pembelajaran bagi anak bangsa negeri ini menuju pembelajaran yang berkualitas, humanis, organis, dinamis, dan kontruktif. Salah satu pemikiran kritis itu dan salah satu upaya yang dapat dikembangkan oleh sekolah adalah <strong>pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,efektif dan menyenangkan atau PAIKEM.</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Pembelajaran, menunjuk pada proses belajar yang menempatkan peserta didik sebagai <em>center stage performance.</em> Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilikinya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>Aktif, </strong>pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakangagasan. Belajar memang merupakan proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Pembelajaran aktif adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik. Dinamika untuk mengartikulasikan dunia idenya dan mengkonfrontir ide itu dengan dunia realitas yang dihadapinya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>Inovatif, </strong>pembelajaran merupakan proses pemaknaan atas realitas kehidupan yang dipelajari. Makan itu hanya bisa dicapai jika pembelajaran dapat memfasilitasi kegiatan belajar yang member kesempatan kepada peserta didik menemukan sesuatu melalui aktivitas belajar yang dilakoninya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>Kreatif,</strong> pembelajaran harus menumbuhkan pemikiran kritis, karena dengan pemikiran seperti itulah kreativitas bisa dikembangkan. Pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif yang melibatkan evaluasi bukti. Kreativitas adalah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa serta menghasilkan solusi unik atas suatu problem.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>Efektif, </strong>pembelajaran efektif adalah jantungnya sekolah efektif. Efektivitas pembelajaran merujuk pada berdaya dan berhasil guna seluruh komponen pembelajaran yang diorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran efektif mencakup keseluruhan tujuan pembelajaran baik yang berdimensi mental, fisik, maupun sosial. Pembelajaran efektif “memudahkan” peserta didik belajar sesuatu yang “bermanfaat”.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>Menyenangkan, </strong>pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran dengan suasana <em>socio emotional climate </em>positif. Peserta didik merasakan bahwa proses belajar yang dialaminya bukan sebuah derita yang didera dirinya, melainkan berkah yang harus disyukurinnya. Belajar bukanlah tekanan jiwa pada dirinya, namun merupakan panggilan jiwa yang harus ditunaikannya. Pembelajaran menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Pembelajaran <strong>PAIKEM </strong>adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Peserta didik dibelajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Praktik <strong>PAIKEM </strong>membutuhkan kemampuan teoritik dan praktik. Kemampuan teoritik meliputi arti belajar, dukunagn teoritis, model pembelajaran, dan pembelajaran kontekstual. Kemampuan praktik adalah mempraktikan metode-metode PAIKEM. Diantaranya yaitu metode <em>Jigsaw,Think-Pair-Share,Numbered Heads Together, Group Investigation, Two Stay Two Stray, Make a Match, Bamboo Dancing,Listening Team, Inside-Outside Circle, Point-Counter-Point, dan The Power of two.</em></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>PAIKEM </strong>sebagai proses <em>learning to know, learning to do, learning to be, </em>dan <em>learning to live together </em>mendorong terciptanya kebermaknaan belajar bagi peserta didik. Aspek pengetahuan-pengetahuan tersebut penting sebagai landasan bagi guru maupun calon guru berpikir logis dan bertindak profesional atas profesinya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Bertolok pada kebutuhan pendidikan di era global dan tuntutan profesionalisme kependidikan, metode bertajuk <strong>PAIKEM <em>(Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan)</em></strong>proses dan hasil belajar peserta didik diharapkan akan meningkat. Dengan meningkatnya proses dan hasil belajar maka diharapkan kualitas pendidikan juga akan meningkat. Oleh karena itu,semoga dapat menjadi referensi bagi guru khususnya dan insan-insan yang mempunyai atensi di bidang pendidikan pada umumnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa di negeri ini.</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-86305815690316230662012-05-23T19:01:00.002+07:002012-05-23T19:01:26.365+07:00Klasifikasi Media Pembelajaran Dalam Pendidikan<br />
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong><br class="Apple-interchange-newline" />Klasifikasi Media Pembelajaran Dalam Pendidikan</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>Media pembelajaran</strong> merupakan <strong>komponen instruksional</strong> yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya<strong>teori/konsep baru dan teknologi</strong>), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi <strong>media pendidikan/pembelajaran</strong>.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar <em>(telecommunication)</em> dan media rekam<em>(recording)</em>. Dengan demikian, media <strong>menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjadi 8</strong> kategori:</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>1) media audio visual gerak,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>2) media audio visual diam,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>3) media audio semi gerak,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>4) media visual gerak,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>5) media visual diam,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>6) media semi gerak,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>7) media audio, dan</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>8) media cetak.</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Pengelompokan menurut tingkat kerumitan perangkat media, khususnya media audio-visual, dilakukan oleh C.J Duncan, dengan menyusun suatu hirarki. Dari hirarki yang digambarkan oleh Duncan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat hirarki suatu media, semakin rendah satuan biayanya dan semakin khusus sifat penggunaannya. Namun demikian, kemudahan dan keluwesan penggunaannya semakin bertambah. Begitu juga sebaliknya, jika suatu media berada pada hirarki paling rendah. Schramm (dalam Sadiman, dkk., 1986) juga melakukan pengelompokan media berdasarkan tingkat kerumitan dan besarnya biaya. Dalam hal ini, menurut Schramm ada dua kelompok media yaitu <em>big media</em> (rumit dan mahal) dan <em>little media</em> (sederhana dan murah). Lebih jauh lagi ahli ini menyebutkan ada media massal, media kelompok, dan media individu, yang didasarkan atas daya liput media.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Beberapa ahli yang lain seperti Gagne, Briggs, Edling, dan Allen, membuat taksonomi media dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang sifat medianya sendiri. Gagne misalnya, mengelompokkan media berdasarkan tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya. Menurutnya, ada 7 macam kelompok media seperti: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Briggs mengklasifikasikan media menjadi 13 jenis berdasarkan kesesuaian rangsangan yang ditimbulkan media dengan karakteristik siswa. Ketiga belas jenis media tersebut adalah: objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai, televisi, dan gambar (grafis).</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, Arsyad (2002) <strong>mengklasifikasikan media atas empat kelompok:</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>1) media hasil teknologi cetak,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>2) media hasil teknologi audio-visual,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>3) media hasil teknologi berbasis komputer, dan</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2002) membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realita. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi (misal teleconference) dan media berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia).</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi (sistem taksonomi) media yang baku. Dengan kata lain, belum ada taksonomi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Atau memang tidak akan pernah ada suatu sistem klasifikasi atau pengelompokan yang sahih dan berlaku umum. Meskipun demikian, apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-88544611934381529172012-05-23T19:00:00.002+07:002012-05-23T19:00:38.486+07:00Handwriting Menulis Tangan Disekolah Dasar SD<br />
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menulis Tangan Disekolah Dasar SD ( HANDWRITING ) <strong>Handwriting activities for elementary school</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Bahasa adalah suatu sistem lambang yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama,berinteraksi, dan mengidentifikasi (diadaptasi dari Kridalaksana, 1983 : 17). Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menyimak dan berbicara merupakan ragam komunikasi lisan. Keduanya muncul secara bersamaan. Disitu ada orang yanng berperan sebagai pembicara, dan ada pula yang bertindak sebagai penyimak. Sedangkan membaca dan menulis termasuk ke dalam ragam komunikasi tertulis. Kedua ragam komunikasi tertulis tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, saling terkait erat. Seseorang membaca karena ada tulisan, sebaliknya seseorang menulis karena ingin menyampaikan ide, informasi, atau perasaannya kepada orang lain. Jadi bedasarakan penjelasan singkat diatas dapat disimpulkan bahwa menyimak dan membaca termasuk kegiatan reseptif, sedangakan berbicara dan menulis termasuk kegiatan produktif.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Membaca dan menulis menjadi dasar utama untuk memperoleh pengetahuan dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, pertumbuhan sosial dan emosional.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Baiknya kita mengetahui dulu pengertian dari menulis sebelum kita membahas pembelajarannya. Menulis adalah kegiatan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa ,yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membacanya, kalau mereka memahami bahasa dan lambang grafisnya. Sedangkan yang dimaksud dengan “handwriting” atau tulisan tangan adalah seni menulis dengan tangan dan alat tulis.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Meski saat ini masyarakat bergerak menuju jaman keyboard, anak-anak masih perlu untuk belajar menulis menggunakan tangan.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menulis tangan jauh dari sekadar meletakkan huruf di atas kertas. Itu adalah satu kunci penting dari belajar membaca dan berkomunikasi. Bahkan fakta menurut para ahli, mengembangkan kemampuan menulis menguatkan kemampuan membaca dan begitu pula sebaliknya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Untuk dapat membaca dengan baik, anak-anak perlu memahami huruf serta bunyi yang ditimbulkan serta bagaimana bunyi itu keluar bila huruf-huruf dirangkai menjadi kata. Belajar untuk menulis huruf juga merupakan hal penting dalam memahami hal tersebut.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menulis tangan penting, sebab anak-anak selalu diminta menggunakannya setiap saat di sekolah taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Anak yang terbiasa dengan tulisan otomatis dari keyboard akan kesulitan saat menulis atau mengerjakan tes, atau menyelesaikan tugas sekolah. Hal ini dapat ditebak, justru akan mempengaruhi rasa percaya diri dan keberadaan diri mereka di sekolah nanti.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Sebelum mengajarakan menulis tangan kepada siswa, kita harus memperhatikan beberapa hal yaitu kesiapan anak belajar, tingkat perkembangan anak, alat peraga; sumber; dan media yang akan digunakan, aktivitas yang akan dilakukan anak, sikap anak dalam kegiatan pembelajaran, juga metoda yang akan digunakan dalam kegiatan menulis.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Selengkapnya Silahkan <a href="http://www.ziddu.com/download/17878079/HANDWRITING2.pdf.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank" title="Makalah Handwriting">Download</a></div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-23603299581021023072012-05-23T18:59:00.001+07:002012-05-23T19:10:11.926+07:00Mempelajari Perkembangan Peserta Didik Bagi Guru<div style="text-align: justify;">
Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik, misalnya akan diketahui pada umur berapa peserta didik mulai berbicara dan mulai mampu berpikir abstrak atau akan diketahui pula pada umur berapa peserta didik tertentu akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi khusus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, pengetahuan tentang perkembangan peserta didik akan membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari peserta didik. Bila seorang peserta didik dari Taman Kanak-Kanak tidak mau sekolah lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orang tuanya? Bila peserta didik selalu ingin merebut mainan temannya apakah dibiarkan saja? Pemahaman kita tentang perkembangan peserta didik akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan menunjukkan sumber-sumber jawaban serta pola-pola peserta didik mengenai pikiran, perasaan dan perilakunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga, pemahaman tentang perkembangan peserta didik akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Bila peserta didik umur dua tahun belum berceloteh (banyak bicara) apakah dokter dan guru harus mengkhawatirkannya? Bagaimana bila hal itu terjadi pada peserta didik umur tiga atau empat tahun? Apa yang perlu dilakukan bila remaja umur lima belas tahun tidak mau lagi sekolah karena keinginannya yang berlebihan yaitu ingin melakukan sesuatu yang menunjukkan sikap “jagoan”? Jawaban akan lebih mudah diperoleh apabila kita mengetahui apa yang biasanya terjadi pada peserta didik atau remaja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keempat, dengan mempelajari perkembangan peserta didik akan membantu memahami diri sendiri. Dengan kata lain pengetahuan ini akan membantu kita memahami apa yang kita alami sendiri, misalnya mengapa masa puber kita lebih awal atau lebih lambat dibandingkan dengan teman- teman lain. Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari pentingnya mempelajari perkembangan peserta didik. </div>
<div style="text-align: justify;">
Masa Perkembangan Yang Cepat</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada peserta didik terjadi pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang dialami makluk lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada tahun-tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi sosial, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pengaruh Pengalaman Sebelumnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Alasan lainnya mengapa mempelajari peserta didik ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukkan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari-ini sangat banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai peserta didik. </div>
<div style="text-align: justify;">
Proses yang kompleks</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai peneliti yang mencoba memahami perilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat mengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang dipergunkana mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan adalah sulit. Suatu pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan mempelajari proses kemampuan berbahasa. Peserta didik membentuk kalimat yang hanya terdiri atas satu atau dua kata, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang diajarkan orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama tersebut para peneliti bahasa bertambah wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks. </div>
<div style="text-align: justify;">
Nilai yang ditempatkan</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakan ahli psikologi perkembangan melakukan penelitiannya untuk mengkaji pertanyaan-pertanyaan atau fenomena yang mengemuka di masyarakat. Misalnya penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial yang secara relevan berkaitan dengan orang tua tentang peranannya dalam kehidupannya sehari-hari, penelitian tentang strategi pemecahan masalah pada peserta didik akan memberikan informasi berharga mengenai metode mengajar yang baik. Hasil dari penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi pola pendidikan atau pembelajaran. </div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah yang menarik</div>
<div style="text-align: justify;">
Peserta didik merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka-teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan peserta didik umur dua taknik untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas peserta didik untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakteraktik yang sedang berkembang. Misalnya banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik yang merupakan misteri dan menarik. Dalam hal ini ilmu pengetahuan lebih banyak menjumpai pertanyaan-pertanyaan dari pada jawabannya.</div>
<ol style="background-color: white; color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</ol>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-72195404304303311762012-05-23T18:57:00.002+07:002012-05-23T18:57:34.344+07:00Peran Guru Dalam Pengembangan Karakter Bangsa<br />
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidimensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru sangat minim. Guru memiliki perana yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdiknas, 2005). Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada:</div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.</li>
<li>Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai.</li>
<li>Membantu perkembangan aspek – aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyusuaian diri, demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa muntuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan. (Slameto, 2002)</li>
</ol>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Begitu pentinya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Sebagai orang yang mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu meningkatkan kemampuan dalam membuat perencanaan pelajaran, pelaksanaan dan pengelolaan pengajaran yang efektif, penilain hasil belajar yang objektif, sekaligus memberikan motivasi pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama ketika peserta didik sedang mengalami kesulitan belajar. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan karenya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang disampaikan dengan kata lain guru harus menciptakan suatu konidisi belajar yang sebagik-baiknya bagi poeserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru sebagai pengajar. Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuan diri secara maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar H (2002) yang mengatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat. Sehubungan dengan perananya sebagai pembimbing, seorang guru harus :</div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>Mengumpulkan data tentang siswa.</li>
<li>Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehariu-hari.</li>
<li>Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus.</li>
<li>Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara individu maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan anak.</li>
<li>Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lainya untuk membantu memecahkan masalah siswa.</li>
<li>Membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik.</li>
<li>Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu.</li>
<li>Bekerjasama dengan petugas-petugas bimbingan lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa.</li>
<li>Menyusun program bimbingan sekolah bersama-sama dengan petugas bimbingan lainnya.</li>
<li>Meneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah.</li>
</ol>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Peran guru sebagai pengajar dan sebagai pembing memiliki keterkaitan yang sangat erat dan keduanya dilaksanakan secara berkesinambungan dan sekaligus berinterpenetrasi dan merupakan keterpaduan antara keduanya.</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-70429953208710851772012-05-23T18:56:00.003+07:002012-05-23T18:56:47.253+07:00Download Contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) TK, SD, SMP<br />
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li style="text-align: justify;">Buku Panduan dan Contoh : PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SD, Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika, [<a href="http://www.ziddu.com/download/12388097/PTK_PenelitianTindakankelasSD.pdf.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">download</a>]<br /></li>
<li style="text-align: justify;">Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT BAHASA INGGRIS (Andreas Suwarno. Guru Bahasa Inggris SLTPN 4 Muaro Kelingi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan), [<a href="http://www.ziddu.com/download/12378657/KBIng_Upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris.RTF.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">download</a>]<br /></li>
<li style="text-align: justify;">Judul : ROLE PLAY: SUATU ALTERNATIF PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SLTP ISLAM MANBAUL ULUM GRESIK Oleh : Mudairin (Guru Bahasa Inggris SLTP Islam Manbaul Ulum Kabupaten Gersik , Jawa Timur), [<a href="http://www.ziddu.com/download/12378658/PTKBhsIngg_RolePlay.RTF.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">download</a>]<br /></li>
<li style="text-align: justify;">Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI TEKNIK KWL DAN PERMAINAN BAHASA (Jafrizal, Guru Bahasa Inggris SLTPN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. [<a href="http://www.ziddu.com/download/12378657/KBIng_Upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggris.RTF.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">download</a>]<br /></li>
<li style="text-align: justify;">Judul : EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI MELALUI METODE OUT DOOR STUDY DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA (Ninik Widayanti. Guru SLTPN 2 Candipura Kabupaten Lumajang Jawa Timur), [<a href="http://www.ziddu.com/download/12380952/PTK_Efektifitaspembelajarangeografi.RTF.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">download</a>]<br /></li>
<li style="text-align: justify;">Judul : Pendekatan Joyful Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) (Sri Hayati. Staf pengajar pada jurusan Geografi, Kepala Pusat PPKLH Lembaga Penelitian UPI), [<a href="http://www.ziddu.com/download/12380950/PTK_Pendekatanjoyfullearning.RTF.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">download</a>]<br /></li>
<li style="text-align: justify;">Judul : PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) DENGAN TEKNIK TRIFOKUS STEVE SNYDER (Muhammad Sarwono. Guru Bahasa Indonesia SLTPN 3 Patebon Kabupaten Kendal Jawa Tengah), [<a href="http://www.ziddu.com/download/12380949/PTK_Peningkatankecepatanmembaca.RTF.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">download</a>]<br /></li>
<li style="text-align: justify;">Judul : UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN TEKNIK SKEMA (Fuad Asnawi. Guru Bahasa Indonesia SLTP Mataram, Kasihan. Kabupaten Bantul D.I. Jokyakarta), [<a href="http://www.ziddu.com/download/12380951/PTK_Upayapeningkatanmembaca.RTF.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">download</a>]<br /></li>
<li style="text-align: justify;">Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT BAHASA INGGRIS (Andreas Suwarno. Guru Bahasa Inggris SLTPN 4 Muaro Kelingi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan), [<a href="http://www.ziddu.com/download/12378659/ng_PeningkatanKemampuanMembuatKalimatBahasaInggris.RTF.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">klik disini</a>]<br /></li>
<li style="text-align: justify;">Proposal PTK Bhs. Inggris SMP<br />Contoh Propsal Penelitian Tindakkan Kelas Bhs. Inggris SMP [<a href="http://www.ziddu.com/download/12342325/ProposalPTKB.InggrisSMP.zip.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">download</a>]<br /></li>
<li style="text-align: justify;">Penelitian Studi Kasus di SD:<div>
LAPORAN PENELITIAN STUDI KASUS PADASEKOLAH DASAR PROGRAM MBS-MATA PELAJARAN MATEMATIKA-Oleh: Tim PGSD FIP UNJ (Kerjasama UNESCO dengan FIP UNJ)-[<a href="http://www.ziddu.com/download/12301948/sPadaSekolahDasarProgramMBSMataPelajaranMatematika.pdf.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">DOWNLOAD</a>] </div>
<div>
</div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SD, Buku Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika. Penulis: Dra. Sukayati, M.Pd. Penilai: Fadjar Shadiq, M.App.Sc. Editor: Yuliawanto, M.Si. Ilustrator: Victor Deddy Kurniawan, S.S. [<a href="http://www.ziddu.com/download/12388097/PTK_PenelitianTindakankelasSD.pdf.html" style="color: #105a96; text-decoration: none;" target="_blank">DOWNLOAD</a>] </div>
</li>
</ol>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-14637769069080160422012-05-23T18:54:00.002+07:002012-05-23T18:54:38.800+07:00Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa<br />
<div align="left" class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<strong><br class="Apple-interchange-newline" />A. </strong><strong>Pengertian Motivasi</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<strong>B. </strong><strong>Fungsi dan Pengaruh Motivasi</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa. Hawley (Yusuf 1993 : 14) menyatakan bahwa para siswa yang memiliki motivasi tinggi, belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah. Sardiman (1988 : 84) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu :</div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li style="text-align: justify;">Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan ;</li>
<li style="text-align: justify;">Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya ;</li>
<li style="text-align: justify;">Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.</li>
</ol>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<strong>C. </strong><strong>Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dalam rangka mengupayakan agar motivasi belajar siswa tinggi, seorang guru menurut Winkel (1991) hendaknya selalu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :</div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li style="text-align: justify;">Seorang guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan penerapan prinsip belajar, pada prinsipnya harus memandang bahwa dengan kehadiran siswa di kelas merupakan suatu motivasi belajar yang datang dari siswa.</li>
<li>Guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, karena dalam proses belajar, seorang siswa terkadang dapat terhambat oleh adanya berbagai permasalahan. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelelahan jasmani ataupun mental siswa. Untuk itu upaya yang dapat dilakukan seorang guru (Dimyati, 1994 : 95) adalah dengan cara :<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li style="text-align: justify;">memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang di alaminya ;</li>
<li style="text-align: justify;">meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar ;</li>
<li style="text-align: justify;">memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar ;</li>
<li style="text-align: justify;">menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar ;</li>
<li style="text-align: justify;">merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.</li>
<li>Guru mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan kemampuan siswa. Perilaku belajar yang ditunjukkan siswa merupakan suatu rangkaian perilaku yang ditunjukkan pada kesehariannya. Untuk itu, maka pengalaman yang diberikan oleh guru terhadap siswa dalam meningkatkan motivasi belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (1994) adalah dengan cara :<ul style="list-style-type: circle;">
<li style="text-align: justify;">siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya, tiap membaca hal-hal penting dari bahan tersebut dicatat.</li>
<li style="text-align: justify;">guru memecahkan hal yang sukar bagi siswa dengan cara memecahkannya.</li>
<li style="text-align: justify;">guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidik keberanian kepada siswa dalam mengatasi kesukaran.</li>
<li style="text-align: justify;">guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.</li>
<li style="text-align: justify;">guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mampu memecahkan masalah dan mungkin akan membantu rekannya yang mengalami kesulitan.</li>
<li style="text-align: justify;">guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesulitan belajarnya sendiri.</li>
<li style="text-align: justify;">guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri.</li>
</ul>
</li>
</ol>
</li>
</ol>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-87323049755463826572012-05-23T18:53:00.001+07:002012-05-23T18:53:53.821+07:00Jenis Masalah Siswa di Sekolah Dasar<br />
<div align="center" class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: left;">
<strong>A. </strong><strong>Pengertian Masalah</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Masalah merupakan sesuatu atau persoalan yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Ini merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal. Masalah yang menimpa seseorang bila dibiarkan berkembang dan tidak segera dipecahkan dapat mengganggu kehidupan, baik dirinya sendiri maupun orang lain.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<strong>B. </strong><strong>Ciri-ciri Masalah</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Sebuah masalah mempunyai ciri-ciri, Prayitno (1985) mengemukakan ciri-ciri masalah ialah:</div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li>Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya.</li>
<li>Menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri atau bagi orang lain.</li>
<li>Ingin (perlu) dihilangkan.</li>
</ol>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Setiap masalah yang dialami seseorang biasanya mengandung satu atau lebih ciri diatas. Suatu masalah dapat juga terjadi pada diri sendiri. Suatu hal, kejadian suasana atau gejala yang tidak disukai adanya, yang dapat menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain, dan ingin dihilangkan.<strong></strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Maka dengan itu, suatu masalah dapat terjadi pada siapa saja, termasuk murid sekolah dasar. Masalah itu perlu diupayakan penanggulangannya agar menjadi sesuai dengan apa yang diharapkan dengan baik.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<strong>C. </strong><strong>Jenis-jenis Masalah Siswa di Sekolah Dasar</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Sikap dan perilaku anak-anak yang menyimpang karena adanya suatu masalah dapat juga mengganggu tugas-tugas perkembangan anak pada fase berikutnya yaitu fase masa puber dan sebagai akibatnya, anak akan mengalami gangguan dalam menjalani kehidupan.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Jenis-jenis masalah yang dialami murid sekolah dasar bisa bermacam-macam. Prayitno (1985) menyusun serangkaian masalah murid sekolah dasar. Masalah-masalah itu diklarifikasikan atas:</div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li>kemampuan akademik, yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.</li>
<li>ketercepatan dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat tinggi itu.</li>
<li>sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.</li>
<li>kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas.</li>
<li>bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi siswa yang perbuatan dan kegiatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.</li>
</ol>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<strong>D. </strong><strong>Masalah Gangguan Sosial Emosional Siswa</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Adapun masalah-masalah siswa yang umumnya ditemukan dalam proses belajar, yaitu masalah gangguan sosial emosional, berikut beberapa contoh gangguan sosial emosional yang nampak di kelas yaitu :</div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li>Anak hiperaktif, anak seperti ini cenderung tidak bisa duduk diam. Ia cenderung bergerak terus-menerus, kadang suka berlarian, suka melompat-lompat, bahkan berteriak-teriak di kelas. Anak ini sulit untuk dikontrol. Ia melakukan aktivitas sesuai dengan kemauannya sendiri. Ia pun suka mengganggu temannya bahkan gurunya.</li>
<li><em>Distractibility child</em> adalah anak yang cenderung cepat bosan. Ia sering kali mengalihkan perhatiannya ke berbagai objek lain di kelas. Anak ini mudah dipengaruhi, namun tidak dapat memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang berlangsung di kelas.</li>
<li><em>Poor self concept</em> anak yang cenderung pendiam di kelas, pasif, atau sangat perasa sehingga mudah tersinggung. Karakteristik anak seperti ini cenderung tidak berani bertanya atau menjawab, serta merasa dirinya tidak mampu. Karena itu, ia cenderung kurang berani bergaul serta suka menyendiri.</li>
<li><em>Anak impulsif</em>. adalah anak yang cepat bereaksi setiap guru memberi pertanyaan di kelas.Namun, jawaban yang diberikan sering kali tidak menunjukkan kemampuan berpikir yang logis. Anak seperti ini ingin menunjukkan bahwa ia adalah anak yang pandai, padahal cara anak itu menjawab justru mencerminkan ketidakmampuannya.</li>
<li>Anak <em>destructive behavior</em> siswa yang suka merusak benda-benda yang ada di sekitarnya. Sikap agresif yang negatif dalam bentuk membanting dan melempar menunjukkan bahwa anak ini adalah anak yang bermasalah (trouble maker). Anak seperti ini cepat tersinggung. Ia bertempramen tinggi, yang mengarah kepada perilaku agresif.</li>
<li><em>Distruptive behavior</em> adalah anak yang sering mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak sopan. Dengan nada mengejek, anak ini cenderung menentang guru. Sumpah serapah berupa kata-kata kasar yang tidak sopan kerap terlontar.</li>
<li><em>Dependency child</em> anak yang selalu bergantung pada orang tuanya. Anak seperti ini sering merasa takut dan tidak mampu untuk berani melakukannya sendiri. Ia sangat bergantung pada orang disekitarnya. Sikap orang tua yang terlalu <em>over protective</em> atau sangat melindungi membuat anak sangat tergantung.</li>
<li><em>Withdrawl</em>, yaitu anak yang mempunyai sosial ekonomi yang sangat rendah, sehingga merasa dirinya bodoh dan enggan untuk mencoba membuat tugas-tugas yang diberikan oleh guru karena dirinya merasa tidak mampu.</li>
<li><em>Learning disability</em> adalah anak-anak yang tidak memiliki kemampuan mental yang setara dengan anak-anak yang sebaya. Anak seperti ini sulit untuk menganalisis, menangkap isi mata pelajaran, dan mengaplikasikan apa yang dipelajari.</li>
<li><em>Learning disorder</em> adalah anak yang mempunyai cacat bawaan baik kerusakan fisik maupun syaraf. Anak seperti ini cenderung sulit untuk belajar secara normal seperti anak-anak yang sebaya. Anak seperti ini membutuhkan penanganan para ahli yang dilakukan oleh lembaga-lembaga khusus, seperti anak yang menderita Autism Sectrum Disorder/ASD).</li>
<li><em>Underachiever</em>, yaitu anak yang mempunyai potensi intelektual di atas rata-rata, namun prestasi akademiknya di kelas sangat rendah. Semangat belajarnya juga sangat rendah. Anak seperti ini sering menyepelekan tugas-tugas yang diberikan, dan PR sering dilupakan.</li>
<li><em>Overachiever </em>adalah anak yang mempunyai semangat belajar yang sangat tinggi, ia merespon dengan cara cepat. Anak seperti ini tidak bisa menerima kegagalan. Ia tidak mudah menerima kritikkan dari siapapun termasuk gurunya.</li>
<li><em>Slow learner</em> adalah anak yang sulit menangkap pelajaran di kelas dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menjawab dan mengerjakan tugas-tugasnya.</li>
<li><em>Social interseption child</em> adalah anak yang kurang peka dan tidak perduli terhadap lingkungannya. Anak ini kurang tanggap dalam membaca ekspresi dan sulit bergaul dengan teman-teman yang ada di kelas.</li>
</ol>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<strong><br /></strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<strong>E. </strong><strong>Mengatasi Masalah Gangguan Sosial Emosional Siswa</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Cara yang paling efektif dalam mengatasi masalah-masalah emosional dan perilaku di kelas adalah dengan mencegah terjadinya masalah ini. Sementara tidak semua masalah emosional dan perilaku dapat dicegah, suatu pendekatan proaktif jauh lebih efekif dibanding dengan cara yang semata-mata hanya merespon terhadap masalah. Cara ini juga memberikan hubungan komunikasi yang saling memuaskan yang mungkin sebelumnya diterima dengan lebih negatif oleh siswa maupun guru.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Beberapa cara yang mungkin dapat meningkatkan perilaku positif siswa :</div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li>Memberikan penjelasan dan harapan-harapan pada emosi dan perilaku siswa yang diinginkan sejelas mungkin bagi mereka.</li>
<li>Menunjukkan dan memberi penjelasan pada siswa terhadap hal-hal yang negatif dan tidak pantas dilakukan oleh seorang siswa.</li>
<li>Memerikan perhatian dan pengakuan kepada siswa atas sifat-sifat dan prestasi yang positif untuk dinyatakan pada siswa setiap hari.</li>
<li>Memberikan contoh sikap, kebiasaan kerja dan hubungan interaksi dan komunikasi yang positif.</li>
<li>Selalu memberikan motivasi-motivasi positif kepada siswa dalam setiap kegiatan belajar mengajar.</li>
<li>Mempersiapkan pola pengajaran dan memberikan kurikulum yang tersusun dengan baik, dan cara penyampaian yang efektif, kreatif, yang dapat menjadikan siswa aktif.</li>
<li>Memberikan bimbingan belajar khusus pada siswa yang memang memerlukan.</li>
</ol>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Tujuan bimbingan belajar ini antara lain :</div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li>Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama dalam mengerjakan tugas dalam ketrampilan serta dalam bersikap terhadap guru.</li>
<li>Menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik secara mandiri atau kelompok.</li>
<li>Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan pribadi.</li>
</ol>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Maka dengan hal-hal tersebut diharapkan siswa dapat memahami dan dapat mengontrol segala tindakan emosi dan tingkah lakunya di sekolah juga di lingkungan kehidupan bermasyarakat.</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-24682645945788492432012-05-23T18:52:00.001+07:002012-05-23T18:52:20.016+07:00Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik dalam Pendidikan<br />
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Pendidikan sebagai sebuah proses belajar memang tidak cukup dengan sekedar mengejar masalah kecerdasannya saja. Berbagai potensi anak didik atau subyek belajar lainnya juga harus mendapatkan perhatian yang proporsional agar berkembang secara optimal. Karena itulah aspek atau factor rasa atau emosi maupun ketrampilan fisik juga perlu mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Sejalan dengan pengertian kognitif afektif psikomotorik tersebut, kita juga mengenal istilah cipta, rasa, dan karsa yang dicetuskan tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara. Konsep ini juga mengakomodasi berbagai potensi anak didik. Baik menyangkut aspek cipta yang berhubungan dengan otak dan kecerdasan, aspek rasa yang berkaitan dengan emosi dan perasaan, serta karsa atau keinginan maupun ketrampilan yang lebih bersifat fisik.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Konsep kognitif, afektif, dan psikomotorik dicetuskan oleh Benyamin Bloom pada tahun 1956. Karena itulah konsep tersebut juga dikenal dengan istilah Taksonomi Bloom.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Pengertian kognitif afektif psikomotorik dalam Taksonomi Bloom ini membagi adanya 3 domain, ranah atau kawasan potensi manusia belajar. Dalam setiap ranah ini juga terbagi lagi ke dalam beberapa tingkatan yang lebih detail. Ketiga ranah itu meliputi :</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>1. Kognitif (proses berfikir )</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, menegtahui dan memecahkan masalah.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menurut Bloom (1956) tujuan domain kognitif terdiri atas enam bagian :</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
a. Pengetahuan (knowledge)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
mengacu kepada kemampuan mengenal materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar. Yang penting adalah kemampuan mengingat keterangan dengan benar.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
b. Pemahaman (comprehension)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. Aspek ini satu tingkat di atas pengetahuan dan merupakan tingkat berfikir yang rendah.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
c. Penerapan (application)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Mengacu kepada kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip. Penerapan merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada pemahaman.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
d. Analisis (analysis)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Mengacu kepada kemampun menguraikan materi ke dalam komponen-komponen atau faktor-faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan di antara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti. Analisis merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada aspek pemahaman maupun penerapan.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
e. Sintesa (evaluation)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Mengacu kepada kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. Aspek ini memerluakn tingkah laku yang kreatif. Sintesis merupakan kemampuan tingkat berfikir yang lebih tinggi daripada kemampuan sebelumnya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
f. Evaluasi (evaluation)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Mengacu kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu. Evaluasi merupakan tingkat kemampuan berfikir yang tinggi.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Urutan-urutan seperti yang dikemukakan di atas, seperti ini sebenarnya masih mempunyai bagian-bagian lebih spesifik lagi. Di mana di antara bagian tersebut akan lebih memahami akan ranah-ranah psikologi sampai di mana kemampuan pengajaran mencapai Introduktion Instruksional. Seperti evaluasi terdiri dari dua kategori yaitu “Penilaian dengan menggunakan kriteria internal” dan “Penilaian dengan menggunakan kriteria eksternal”. Keterangan yang sederhana dari aspek kognitif seperti dari urutan-urutan di atas, bahwa sistematika tersebut adalah berurutan yakni satu bagian harus lebih dikuasai baru melangkah pada bagian lain.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Aspek kognitif lebih didominasi oleh alur-alur teoritis dan abstrak. Pengetahuan akan menjadi standar umum untuk melihat kemampuan kognitif seseorang dalam proses pengajaran.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>2. Afektif (nilai atau sikap)</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Afektif atau intelektual adalah mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi siswa.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menurut Krathwol (1964) klasifikasi tujuan domain afektif terbagi lima kategori :</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
a. Penerimaan (recerving)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap sitimulasi yang tepat. Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
b. Pemberian respon atau partisipasi (responding)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Satu tingkat di atas penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi terlibat secara afektif, menjadi peserta dan tertarik.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
c. Penilaian atau penentuan sikap (valung)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak atau tidak menghiraukan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi “sikap dan opresiasi”.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
d. Organisasi (organization)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk suatu sistem nilai internal, mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
e. Karakterisasi / pembentukan pola hidup (characterization by a value or value complex)</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang. Nilai-nilai sangat berkembang nilai teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Variable-variabel di atas juga telah memberikan kejelasan bagi proses pemahaman taksonomi afektif ini, berlangsungnya proses afektif adalah akibat perjalanan kognitif terlebih dahulu seperti pernah diungkapkan bahwa:</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
“Semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada informasi dan pengatahuan yang kita miliki. Sikap selalu diarahkan pada objek, kelompok atau orang hubungan kita dengan mereka pasti di dasarkan pada informasi yanag kita peroleh tentang sifat-sifat mereka.”</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Bidang afektif dalam psikologi akan memberi peran tersendiri untuk dapat menyimpan menginternalisasikan sebuah nilai yang diperoleh lewat kognitif dan kemampuan organisasi afektif itu sendiri. Jadi eksistensi afektif dalam dunia psikologi pengajaran adalah sangat urgen untuk dijadikan pola pengajaran yang lebih baik tentunya.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>3. Psikomotorik (keterampilan)</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor terbagi lima kategori yaitu :</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
a. Peniruan</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
b. Manipulasi</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
c. Ketetapan</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
d. Artikulasi</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di natara gerakan-gerakan yang berbeda.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
e. Pengalamiahan</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa domain psikomotorik dalam taksonomi instruksional pengajaran adalah lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang terdapat lewat kognitif dan diinternalisasikan lewat afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik ini.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar. Sasaran kegiatan evaluasi hasil belajar adalah:</div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li>Apakah peserta didik sudah dapat memahami semua bahan atau materi pelajaran yang telah diberikan pada mereka?</li>
<li>Apakah peserta didik sudah dapat menghayatinya?</li>
<li>Apakah materi pelajaran yang telah diberikan itu sudah dapat diamalkan secara kongkret dalam praktek atau dalam kehidupannya sehari-hari?</li>
</ol>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-23503298048575570352012-05-23T18:51:00.000+07:002012-05-23T18:51:01.659+07:00Proses Pembentukan Karakter Kepada Anak<br />
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
Suatu hari seorang anak laki-laki sedang memperhatikan sebuah kepompong, eh ternyata di dalamnya ada kupu-kupu yang sedang berjuang untuk melepaskan diri dari dalam kepompong. Kelihatannya begitu sulitnya, kemudian si anak laki-laki tersebut merasa kasihan pada kupu-kupu itu dan berpikir cara untuk membantu si kupu-kupu agar bisa keluar dengan mudah. Akhirnya si anak laki-laki tadi menemukan ide dan segera mengambil gunting dan membantu memotong kepompong agar kupu-kupu bisa segera keluar dr sana. Alangkah senang dan leganya si anak laki laki tersebut.Tetapi apa yang terjadi? Si kupu-kupu memang bisa keluar dari sana. Tetapi kupu-kupu tersebut tidak dapat terbang, hanya dapat merayap. Apa sebabnya?</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
Ternyata bagi seekor kupu-kupu yang sedang berjuang dari kepompongnya tersebut, yang mana pada saat dia mengerahkan seluruh tenaganya, ada suatu cairan didalam tubuhnya yang mengalir dengan kuat ke seluruh tubuhnya yang membuat sayapnya bisa mengembang sehingga ia dapat terbang, tetapi karena tidak ada lagi perjuangan tersebut maka sayapnya tidak dapat mengembang sehingga jadilah ia seekor kupu-kupu yang hanya dapat merayap.</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
Itulah potret singkat tentang pembentukan karakter, akan terasa jelas dengan memahami contoh kupu-kupu tersebut. Seringkali orangtua dan guru, lupa akan hal ini. Bisa saja mereka tidak mau repot, atau kasihan pada anak. Kadangkala Good Intention atau niat baik kita belum tentu menghasilkan sesuatu yang baik. Sama seperti pada saat kita mengajar anak kita. Kadangkala kita sering membantu mereka karena kasihan atau rasa sayang, tapi sebenarnya malah membuat mereka tidak mandiri. Membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang. Memandulkan kreativitasnya, karena kita tidak tega melihat mereka mengalami kesulitan, yang sebenarnya jika mereka berhasil melewatinya justru menjadi kuat dan berkarakter.</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
Ada satu anekdot yang sering saya sampaikan pada rekan saya, ataupun peserta seminar. Enak mana makan mie instant dengan mie goreng seafood? Umumnya mereka yang suka mie pasti tahu jika mie goreng seafood jauh lebih enak dari mie goreng instant yang hanya bisa dimasak tidak kurang dari 3 menit. Apa yang membedakan enak atau tidaknya dari masakan mie tersebut? Prosesnya!</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
Sama halnya bagi pembentukan karakter seorang anak, memang butuh waktu dan komitmen dari orangtua dan sekolah atau guru (jika memprioritaskan hal ini) untuk mendidik anak menjadi pribadi yang berkarakter. Butuh upaya, waktu dan cinta dari lingkungan yang merupakan tempat dia bertumbuh, cinta disini jangan disalah artikan memanjakan. Jika kita taat dengan proses ini maka dampaknya bukan ke anak kita, kepada kitapun berdampak positif, paling tidak karakter sabar, toleransi, mampu memahami masalah dari sudut pandang yang berbeda, disiplin dan memiliki integritas (ucapan dan tindakan sama) terpancar di diri kita sebagai orangtua ataupun guru. Hebatnya, proses ini mengerjakan pekerjaan baik bagi orangtua, guru dan anak jika kita komitmen pada proses pembentukan karakter.</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
Pada awal pembentukan karakter banyak orangtua dan guru bertanya tentang bagaimana mendisiplinkan anak. Ada 6 proses disiplin yang kami bagikan melalui ebook gratis 6 Cara Mendisiplinkan Anak, bagi anda yang belum memiliki ebook ini silahkan di download gratis disini.</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
Nah, apakah disiplin saja cukup? Bagaimana dengan proses membentuk karakter yang lain? Pada 1 Desember 2011 kemarin, kami menerbitkan ebook 7 Hari Membentuk Karakter Anak. Di ebook ini akan diungkap hal-hal yang sangat jarang diketahui oleh para orangtua dan guru, tentang bagaimana mendidik anak agar tumbuh bahagia dan berkarakter. Disamping itu bukan hanya anak tetapi ebook ini juga memberikan pengarahan bagi orangtua dan guru agar sadar membentuk karakter mereka secara mandiri.</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
Kembali ke pembentukan karakter, ingat segala sesuatu butuh proses. Mau jadi jelek pun butuh proses. Anak yang nakal itu juga anak yang disiplin lho. Tidak percaya? Dia disiplin untuk bersikap nakal. Dia tidak mau mandi tepat waktu, bangun pagi selalu telat, selalu konsisten untuk tidak mengerjakan tugas dan wajib tidak menggunakan seragam lengkap.</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
Ada satu kunci untuk menanamkan kebiasaan, ada hukumnya dan hukum itu bernama hukum 21 hari, dalam pembentukan karakter erat kaitannya dengan menciptakan kebiasaan yang baru yang positif. Dan kebiasaan akan tertanam kuat dalam pikiran manusia setelah diulang setiap hari selama 21 hari. Misalnya Anda biasakan anak sehabis bangun tidur untuk membersihkan tempat tidurnya, mungkin Anda akan selalu mengingatkan dan mengawasi dengan kasih sayang (wajib, dengan kasih sayang) selama 21 hari. Tetapi setelah lewat 21 hari maka kebiasaan itu akan terbentuk dengan otomatis. Nah, kini kebiasaan positif apa yang hendak anda tanamkan kepada anak, pasangan dan diri Anda? Anda sudah tahu caranya dan tinggal melakukan saja. Sukses dalam karakter yang terus diperbarui.</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-49628534410038090312012-05-23T18:49:00.004+07:002012-05-23T18:49:30.568+07:00Evaluasi Diri Sekolah (EDS)<br />
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di tiap sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah, orang tua peserta didik, dan pengawas. Proses EDS dapat mengikutsertakan tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat. Instrumen EDS ini khusus dirancang untuk digunakan oleh TPS dalam melakukan penilaian kinerja sekolah terhadap 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam upaya peningkatan kinerja sekolah. EDS sebaiknya dilaksanakan setelah anggota TPS mendapat pelatihan. </div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Informasi ringkas tentang EDS dapat dilihat di bawah ini:</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>1. </strong><strong> </strong><strong>Apakah yang dimaksud dengan Evaluasi Diri Sekolah?</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Evaluasi diri sekolah adalah proses yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan untuk membantu sekolah dalam menilai mutu penyelenggaraan pendidikan berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).</div>
<ul style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>Melalui EDS kekuatan dan kemajuan sekolah dapat diketahui dan aspek-aspek yang memerlukan peningkatan dapat diidentifikasi.</li>
<li>Proses evaluasi diri sekolah merupakan siklus, yang dimulai dengan pembentukan TPS, pelatihan penggunaan Instrumen, pelaksanaan EDS di sekolah dan penggunaan hasilnya sebagai dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.</li>
<li>TPS mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menilai kinerja sekolah berdasarkan indikator-indikator yang dirumuskan dalam Instrumen. Kegiatan ini melibatkan semua pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah untuk memperoleh informasi dan pendapat dari seluruh pemangku kepentingan sekolah. </li>
<li>EDS juga akan melihat visi dan misi sekolah. Apabila sekolah belum memiliki visi dan misi, maka diharapkan kegiatan ini akan memacu sekolah membuat atau memperbaiki visi dan misi dalam mencapai kinerja sekolah yang diinginkan.</li>
<li>Hasil EDS digunakan sebagai bahan untuk menetapkan aspek yang menjadi prioritas dalam rencana peningkatan dan pengembangan sekolah pada RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.</li>
<li>Laporan hasil EDS digunakan oleh Pengawas untuk kepentingan Monitoring Sekolah oleh Pemerintah Daerah (MSPD) sebagai bahan penyusunan perencanaan pendidikan pada tingkat kabupaten/kota.</li>
</ul>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>2. Apa yang diperoleh sekolah dari hasil EDS?</strong> </div>
<ul style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>Seberapa baik kinerja sekolah? Dengan EDS akan diperoleh informasi mengenai pengelolaan sekolah yang telah memenuhi SNP untuk digunakan sebagai dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.</li>
<li>Bagaimana mengetahui kinerja sekolah sesungguhnya? Dengan EDS akan diperoleh informasi tentang kinerja sekolah yang sebenarnya dan informasi tersebut diverifikasi dengan bukti-bukti fisik yang sesuai.</li>
<li>Bagaimana memperbaiki kinerja sekolah? Sekolah menggunakan informasi yang dikumpulkan dalam EDS untuk menetapkan apa yang menjadi prioritas bagi peningkatan sekolah dan digunakan untuk mempersiapkan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.</li>
</ul>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>3.</strong> <strong>Keuntungan apa yang akan diperoleh sekolah dari EDS?</strong><strong> </strong></div>
<ul style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>Sekolah mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya sebagai dasar penyusunan rencana pengembangan lebih lanjut.</li>
<li>Sekolah mampu mengenal peluang untuk memperbaiki mutu pendidikan, menilai keberhasilan upaya peningkatan, dan melakukan penyesuaian program-program yang ada.</li>
<li>Sekolah mampu mengetahui tantangan yang dihadapi dan mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan untuk perbaikan.</li>
<li>Sekolah dapat mengetahui tingkat pencapaian kinerja berdasarkan 8 SNP.</li>
<li>Sekolah dapat menyediakan laporan resmi kepada para pemangku kepentingan tentang kemajuan dan hasil yang dicapai.</li>
</ul>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>4.</strong> <strong>Seberapa sering sekolah melakukan EDS?</strong><strong> </strong></div>
<ul style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>Sekolah melakukan proses EDS setiap tahun sekali.</li>
</ul>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>5.</strong> <strong>Bagaimana bentuk Instrumen EDS?</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Instrumen EDS terdiri dari 8 (delapan) bagian sesuai dengan 8 SNP. Setiap bagian terdiri atas :</div>
<ul style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>Serangkaian pertanyaan terkait dengan SNP sebagai dasar bagi sekolah dalam memperoleh informasi kinerjanya yang bersifat kualitatif.</li>
<li>Setiap standar bisa terdiri dari beberapa aspek yang memberikan gambaran lebih menyeluruh .</li>
<li>Setiap aspek dari standar terdiri dari 4 tingkat pencapaian : tingkat pencapaian 1 berarti kurang, 2 berarti sedang, 3 berarti baik, dan 4 berarti amat baik.</li>
<li>Tiap tingkatan pencapaian mempunyai beberapa indikator.</li>
<li>Pada bagian akhir dari aspek setiap standar, terdapat halaman rekapitulasi untuk menuliskan hasil penilaian pencapaian yang diperoleh. Halaman rekapitulasi ini terdiri dari bukti fisik yang menguatkan pengakuan atas tingkat pencapaian, deskripsi umum temuan yang diperoleh untuk menilai aspek tersebut, dan penentuan tingkat pencapaian kinerja sekolah.</li>
<li>Sejumlah pertanyaan terkait dengan 8 SNP yang paling erat hubungannya dengan mutu pembelajaran dan aspek-aspek yang perlu dikembangkan bagi keperluan penyusunan rencana peningkatan sekolah.</li>
<li>Tingkat pencapaian pada tiap Standar dalam Instrumen ini dapat digunakan sekolah untuk menilai kinerjanya pada standar tertentu.</li>
</ul>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>6.</strong> <strong>Bagaimana sekolah menggunakan tingkat pencapaian?</strong> </div>
<ul style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>Anggota TPS secara bersama mencermati Instrumen EDS pada setiap aspek dari setiap standar. Sebaiknya perlu disiapkan peraturan menteri, indikator atau peraturan pemerintah yang berkaitan dengan SNP sebagai rujukan.</li>
<li>Berdasarkan kondisi nyata sekolah, anggota TPS menilai apakah sekolah mereka termasuk dalam tingkatan 1, 2, 3 atau 4 dalam pencapaian 8 SNP ini. Misalnya pada Standar Isi ada aspek kesesuaian dan relevansi kurikulum serta aspek penyediaan kebutuhan untuk pengembangan diri. Bisa saja aspek kesesuaian dan relevansi kurikulum berada di tingkat 4, tapi aspek kebutuhan untuk pengembangan diri ada di tingkat 2. Ini tidak menjadi masalah. Tingkat pencapaian pada setiap standar menggambarkan keadaan seperti apa kondisi kinerja sekolah pada saat dilakukan penialian terkait dengan pertanyaan tertentu.</li>
<li>Setelah menentukan tingkat pencapaiannya, sekolah perlu menyertakan bukti fisik atas pengakuannya. Contoh bukti fisik atas keikutsertaan masyarakat dalam kehidupan sekolah berupa rapat komite sekolah, notulen, daftar hadir, dan undangan. </li>
<li>Hasil semua penilaian dan penentuan tingkat pencapaian kinerja sekolah untuk aspek tertentu pada setiap standar ditulis pada lembar laporan penilaian atau rekapitulasi dengan menyertakan bukti fisik yang sesuai (lihat keterangan pada nomor 5 di atas).</li>
<li>Sekolah menetapkan tingkat pencapaian kinerja dan bukan hanya sekedar memberikan tanda cek (contreng) pada setiap butir dalam Instrumen EDS.</li>
<li>Tingkat pencapaian kinerja sekolah bisa berbeda dalam aspek yang berbeda pula. Hal ini penting sebab sekolah harus memberikan laporan kinerja apa adanya. Dalam pelaksanaan EDS yang dilakukan setiap tahun, sekolah mempunyai dasar nyata aspek dan standar yang memerlukan perbaikan secara terus-menerus.</li>
<li>Dengan menggunakan Instrumen EDS ini, sekolah dapat mengukur dampak kinerjanya terhadap pembelajaran peserta didik. Sekolah juga dapat memeriksa hasil dan tindak lanjutnya terhadap perbaikan layanan pembelajaran yang diberikan dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran peserta didik.</li>
</ul>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>7</strong>. <strong>Jenis bukti apa yang dapat ditunjukkan?</strong> </div>
<ul style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>Bukti fisik yang menggambarkan tingkat pencapaian harus sesuai dengan aspek atau standar yang dinilai. Untuk itu perlu dimanfaatkan berbagai sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai bukti fisik misalnya kajian catatan, hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan pemangku kepentingan seperti komite sekolah, orang tua, guru-guru, siswa, dan unsur lain yang terkait.</li>
<li>Perlu diingat bahwa informasi kualitatif yang menggambarkan kenyataan dapat berasal dari informasi kuantitatif. Sebagai contoh, Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) tidak sekedar merupakan catatan mengenai bagaimana pengajaran dilaksanakan. Keberadaan dokumen kurikulum bukan satu-satunya bukti bahwa kurikulum telah dilaksanakan.</li>
<li>Berbagai jenis bukti fisik dapat digunakan sekolah sebagai bukti tingkat pencapaian tertentu. Selain itu, sekolah perlu juga menunjukkan sumber bukti fisik lainnya yang sesuai.</li>
</ul>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>8. </strong><strong>Bagaimana proses EDS membantu penyusunan rencana pengembangan sekolah?</strong> </div>
<ul style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li>TPS menganalisis informasi yang dikumpulkan, menggunakannya untuk mengidentifikasi dan menetapkan prioritas yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.</li>
<li>Berdasarkan hasil EDS, sekolah mengembangkan RPS dengan prioritas peningkatan mutu kinerja sekolah yang dirumuskan secara jelas, dapat diobservasi dan diukur. Dengan demikian, RPS menjadi dokumen kinerja sekolah yang meliputi aspek implementasi, skala prioritas, batas waktu, dan ukuran keberhasilannya.</li>
<li>Proses EDS berkaitan dengan aspek perubahan dan peningkatan. Upaya perubahan dan peningkatan tersebut hanya bermanfaat apabila diwujudkan dalam perencanaan bagi peningkatan mutu pendidikan dan hasil belajar peserta didik. Diharapkan dengan adanya ragam data dan informasi yang diperoleh dari hasil EDS, sekolah bukan saja dapat merumuskan perencanaan pengembangan dengan tepat, akan tetapi penilaian kemajuan di masa depan juga akan lebih mudah dilakukan dengan tersedianya data yang dapat dipercaya. Hal tersebut dengan sendirinya memudahkan sekolah untuk menunjukkan hasil-hasil upaya peningkatan mereka setiap saat.</li>
</ul>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>9. </strong><strong>Laporan apa yang perlu disiapkan?</strong><strong> </strong></div>
<ul style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li style="text-align: justify;">Sekolah menyusun laporan hasil EDS dengan menggunakan format yang terpisah, yang menyajikan tingkat pencapaian serta bukti-bukti yang digunakannya. Hasil EDS digunakan untuk dasar penyusunan RPS sekolah, namun dilaporkan juga ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag untuk dianalisis lanjut dengan memanfaatkan EMIS (Educational Management Information System/Sistem Informasi Manajemen Pendidikan) bagi keperluan perencanaan dan berbagai kegiatan peningkatan mutu lainnya.</li>
<li style="text-align: justify;">Laporan sekolah yang mengungkapkan berbagai temuan dapat digunakan untuk melakukan validasi internal (menilai dan mencocokkan) oleh pengawas sekolah, dan validasi external dengan menggunakan beberapa sekolah oleh Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) pada tingkat kecamatan dengan bantuan staf penjaminan mutu dari LPMP.</li>
<li style="text-align: justify;">Hasil EDS merupakan bagian yang penting dalam kegiatan monitoring kinerja sekolah oleh pemerintah daerah dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan.</li>
</ul>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-16069812124851254042012-05-23T18:46:00.001+07:002012-05-23T18:46:38.734+07:00Contoh Rekomendasi EDS Untuk RKAS<br />
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li><strong>1. </strong><strong>STANDAR </strong><strong>ISI:</strong></li>
</ol>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;"><tbody>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR ISI</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="7" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.1.</div>
</td><td rowspan="7" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>Kurikulum sudah sesuai dan relevan</strong></div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.</div>
</td><td rowspan="7" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="7" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="7" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td rowspan="7" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan Penertiban dan Dokumentasi Dokumen Workshop tentang Pembahasan KTSP (Undangan, Daftar Hadir, dll.)</div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan Peningkatan keterlibatan semua komponen dan orang tua, stakeholders dalam revisi pengembangan KTSP.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan Penertiban dan Dokumentasi serta pembaruan SK Penetapan Tim Pengembang Kurikulum (TPK).</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan Penyusunan dan implementasi kinerja Tim sesuai TUPOKSI.</div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan Review/Revisi Kurikulum SMP Negeri 4 Tasikmalaya (Buku I dan Buku II) dengan integrasi “Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB), Pengintegrasian Anti Korupsi (PAK) dan Pendidikan Pancasila.</div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan Penertiban dan Doumentasi Dokumen Review/Revisi Kurikulum SMP Negeri 4 Tasikmalaya (Buku I dan Buku II).<strong></strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Semua guru dipersyaratkan memiliki dan memanfaatkan Dokumen yang menjadi pedoman penyusunan KTSP seperti berikut:</div>
<ol>
<li>Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 Standar Isi</li>
<li>Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 SKL</li>
<li>Panduan Penyusunan KTSP dari BSNP</li>
<li>Buku Panduan Pengembangan Silabus</li>
<li>Buku Panduan Pengembangan Indikator SK/KD</li>
</ol>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;"><tbody>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR ISI</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="5" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.1.2 Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.<strong></strong></div>
</td><td rowspan="5" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan review/pengembangan Kurikulum SMP Negeri 4 Tasikmalaya (Buku I) seingga menggambarkan pengembangan Muatan Lokal Tasikmalaya sebagai sentra Batik Tasik, Kerajinan Anyam Bambu, Kerajinan Industri Bordir, dan Basis Pesantren<strong></strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan review/pengembangan Kurikulum SMP Negeri 4 Tasikmalaya (Buku II-Silabus dan RPP) sehingga semua guru mampu membuat Silabus dan RPP yang mengintegrasikan nilai-nilai PBKB.</div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan dokumentasi hasil analisis keunggulan lokal dengan baik</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan membentuk Tim analisis keunggulan local.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="4" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.1.3 Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.<strong></strong></div>
</td><td rowspan="4" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan sosialisasi agar Kalender pendidikan dapat sepenuhnya digunakan guru dan pengelola sekolah dalam kegiatan Program Tahunan dan Program Semester secara riil.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan revisi Program kerja sekolah, RKAS-1, dan RKAS-2 dengan memuat analisis konteks dan integrasi nilai-nilai PBKB..</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan agar Program remedial dan program pengayaan dapat dibuat oleh semua guru .</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan agar Silabus dan RPP, yang dibuat guru sepenuhnya dilengkapi dengan rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR ISI</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="3" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan agar Daftar hadir siswa dalam kegiatan pengayaan dapat dibuat oleh semua guru mata pelajaran.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan agar Daftar hadir siswa dalam kegiatan remedial dapat dibuat oleh semua guru mata pelajaran.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan agar Bahan ajar remedial dan pengayaan dapat dibuat oleh semua guru mata pelajaran.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="5" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.2</div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik</strong></div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik<strong></strong></div>
</td><td rowspan="5" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan penertiban dan Dokumen Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan Standar Kompetensi Guru BK agar dimiliki oleh semua guru BK.</div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan review/pengembangan agar Kurikulum Bimbingan Konseling (SK,KD,Satuan Layanan, dll.) sempurna sesuai ketentuan.</div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan review/pengembangan agar Program kerja BK sempurna sesuai ketentuan.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan review/pengembangan agar Bukti layanan BK, terus disempurnakan.</div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Guru BP/BK perlu membuat Buku tata tertib siswa, dan pedoman Tata tertib Sekolah yang secara umum ditempel di kelas perlu disempurnakan dan disosialisasikan dengan baik.<strong></strong></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;"><tbody>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR ISI</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="7" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="7" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="7" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="7" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="7" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="7" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan review/peningkatan agar Daftar siswa yg mengikuti BK,lebih sempurna.<strong></strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan Penertiban dan Dokumentasi Daftar hadir siswa yang ditangani BK dengan baik.<strong></strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan dan melengkapi Administrasi Pengelolaan BK (Grafik Siswa, Sosiometri, dll).<strong></strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan agar Buku Catatan Kasus/Masalah Siswa,lebih dilengkapi.<strong></strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan agar Buku Peta Siswa. Lebih lengkap.<strong></strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan Fasilitas ruangan BK, agar memenuhi standar kelayakan .<strong></strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu menyediakan Ruang Khusus Bimbingan Konseling yang memenuhi standar kelayakan.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="3" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan Pembiayaan untuk pengembangan kegiatan ekstrakurikuler agar sesuai dengan kapasitas kegiatan.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan Program Pengembangan Diri (PD) agar lebih disempurnakan.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan peningkatan Program Ekstrakurikuler agar lebih disempurnakan.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;"><tbody>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR ISI</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="3" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan Penertiban agar Buku Catatan Prestasi Siswa terkomunikasi/terpublikasi secara meluas.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan penertiban Bukti prestasi siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler (sertifikat, piala) agar terkomunikasi/ terpublikasi secara meluas.</div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="405"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan penertiban agar Prestasi sekolah setiap tahun terkomunikasi/terpublikasi secara meluas.</div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="top" width="473"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Jumlah cheklist</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>-</strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>-</strong></div>
</td><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="top" width="473"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Jumlah skoring cheklist</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>-</strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>9</strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>-</strong></div>
</td><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="top" width="473"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Jumlah total skoring</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>13</strong></div>
</td><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="top" width="473"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Rata-rata skor</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2,6</strong></div>
</td><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="top" width="473"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Kesimpulan tahap pengembangan</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>Level 2 menuju 3</strong></div>
</td><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
Keterangan Kesimpulan Tahap Pengembangan :`</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;"><tbody>
<tr><td width="57"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
No.</div>
</td><td width="auto"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Rentang Rata-rata Skor</div>
</td><td width="auto"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Kesimpulan</div>
</td><td width="auto"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Keterangan</div>
</td></tr>
<tr><td width="57"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1</div>
</td><td width="auto"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1,00</div>
</td><td width="auto"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Belum memenuhi SPM/SNP</div>
</td><td width="auto"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Tahap 1</div>
</td></tr>
<tr><td width="57"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
1,10 – 1,99</div>
</td><td width="227"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Menuju SPM</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Tahap 1 menuju 2</div>
</td></tr>
<tr><td width="57"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
3</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2,00</div>
</td><td width="227"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Memenuhi SPM</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Tahap 2</div>
</td></tr>
<tr><td width="57"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
4</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2,10 – 2,99</div>
</td><td width="227"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Menuju SNP</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Tahap 2 menuju 3</div>
</td></tr>
<tr><td width="57"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
5</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
3,00</div>
</td><td width="227"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Memenuhi SNP</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Tahap 3</div>
</td></tr>
<tr><td width="57"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
6</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
3,10 – 3,99</div>
</td><td width="227"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Memenuhi dan Melampaui SNP</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Tahap 3 Menuju 4</div>
</td></tr>
<tr><td width="57"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
7</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
4,00</div>
</td><td width="227"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Memenuhi dan Melampaui SNP</div>
</td><td width="198"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Tahap 4</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<ol style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;">
<li><strong>2. </strong><strong>STANDAR </strong><strong>PROSES</strong> </li>
</ol>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;"><tbody>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="407"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR PROSES</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="3" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2.1.</strong></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar</strong><strong></strong></div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.1.1 Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu mengadakan workshop untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pembuatan Silabus mata pelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai PBKB, atau Pendidikan Anti Korupsi (PAK) dan Pendidikan Pancasila.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu mewajibkan semua guru untuk membuat/ menyerahkan silabus pembelajaran, pada mata pelajaran yang diampunya.(target 100 %)</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu mendokumentasikan dengan baik silabus per mata pelajaran untuk semua tingkatan (kelas VII, VIII, IX setiap semester.(target 100 % dijilid Hardcover)</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="3" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.1.2 Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu meningkatkan profesionalisme Guru dalam pengembangan indikator pembelajaran dengan mengembangkan pengetahuannya melalui kajian mendalam Buku Panduan pengembangan Indikator yang diterbitkan.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu mengadakan workshop untuk Guru tentang teknik dan strategi mengenalkan, menginternalisasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai karakter bangsa (PBKB) dalam silabus.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu menyusun jadwal untuk Guru secara mandiri atau kelompok mata pelajaran sehingga dapat melaksanakan agenda pembahasan untuk pengembangan silabus sesuai dengan rambu- rambu pengembangan silabus.</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="407"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR PROSES</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="3" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu mendokumentasikan secara tertib daftar hadir agenda pembahasan untuk Pengembangan Silabus per Mata Pelajaran.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu mendokumentasikan secara tertib Photo kegiatan Pembahasan dalam Pengembangan Silabus per Mata Pelajaran sebaiknya.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu mensosialisasikan kepada Guru tentang penggunaan Silabus hasil kerja pihak lain yang harus disesuaikan atau direvisi sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah, sehingga guru sendiri memahami apa yang harus dilakukan.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="3" valign="top" width="64"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2.2.</strong></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik</strong><strong></strong></div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran<strong></strong></div>
</td><td rowspan="3" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu meningkatkan profesionalisme guru dalam pe</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
ngembangan indikator pembelajaran dengan mengembangkan pengetahuannya melalui kajian mendalam terhadap Buku Panduan pengembangan Indikator yang diterbitkan.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melaksanakan workshop untuk guru tentang teknik dan strategi mengenalkan, menginternalisasikan dan mengimplementasi-kan nilai-nilai karakter bangsa (PBKB) dalam RPP.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu meyusun jadwal untuk guru secara mandiri atau kelompok mata pelajaran agar dapat melakukan agenda pembahasan dan pengembangan RPP sesuai dengan rambu- rambu pengembangan RPP.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="407"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR PROSES</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="4" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu mendokumentasikan dengan tertib Daftar Hadir guru dalam Agenda Pembahasan dan Pengembangan RPP per Mata Pelajaran.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu mendokumentasikan dengan tertib Photo kegiatan dalam Agenda Pembahasan dan Pengembangan RPP per Mata Pelajaran.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus mensosialisasikan kebijakan bahwa guru dapat memiliki/ menggunakan RPP hasil kerja pihak lain, dengan ketentuan bahwa silabus tersebut harus direvisi sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah, sehingga guru sendiri memahami apa yang harus dilakukan.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu meningkatkan profesionalisme guru tentang pengembangan tahapan <strong>eksplorasi-elaborasi-konfirmasi</strong> dalam RPP sebagaimana yang diamanatkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus memberikan pembekalan secara lebih mendalam terhadap guru sehingga guru dapat membedakan antara indikator pencapaian KD dengan indikator penilaian</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus meningkatkan kemampuan guru dalam merumuskan instrumen penilaian yang tepat dan berbasis kompetensi dalam rumusan RPP sebagaimana Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="407"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR PROSES</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus meningkatkan pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran PAIKEM dalam pembelajaran</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus meningkatkan keterampilan guru sehingga guru dapat membedakan konsep antara media pembelajaran, alat peraga dan sumber belajar</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus memberikan pembekalan terhadap guru sehingga guru dapat membedakan/menerapkan ragam penilaian berbasis kelas (jenis penilaian, bentuk soal, dll.)</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu melakukan review terhadap RPP yang dibuat guru sehingga mampu memperhatikan kebutuhan khusus, kecepatan belajar peserta didik yang berkebutuhan khusus dalan konteks pendidikan inklusi dan peserta didik yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa (CIBI).</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="3" valign="top" width="64"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2.3.</strong></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat</strong></div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.3.1. Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus segera mendokumentasikan Program Kerja Perpustakaan Sekolah, serta memperbaiki/ menyempurna-kan dan secara berkala melakukan penyesuaian serta pemenuhan agar perpustakaan berfungsi dengan baik.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu meningkatkan profesionalisme petugas perpustakaan sehingga perpustakaan sekolah dapat berfungsi sesuai dengan standar pengelolaan perpustakaan</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus mendokumentasikan Daftar Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan CD-BSE sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh peserta didik.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="407"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR PROSES</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="5" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus mendokumentasikan Program Kerja Laboratorium IPA, serta memperbaiki/ menyempurnakan dan secara berkala melakukan penyesuaian serta pemenuhan agar Laboratorium IPA berfungsi dengan baik.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu meningkatkan profesionalisme petugas Laboratorium IPA sehingga Laboratorium IPA dapat berfungsi dengan baik dan dimanfaatkan secara maksimal.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus mendokumentasikan Program Kerja Laboratorium ICT/Komputer, serta memperbaiki/ menyempurnakan dan secara berkala melakukan penyesuaian serta pemenuhan agar Laboratorium ICT/Komputer berfungsi dengan baik.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah perlu meningkatkan profesionalisme petugas Laboratorium ICT/Komputer sehingga Laboratorium ICT/Komputer dapat berfungsi dengan baik dan dimanfaatkan secara maksimal.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah segera mendokumentasikan dan membuat suatu program agar Sumber media lain (media cetak, koran, majalah pendidikan, media elektronik, dll.) dapat berfungsi dan dimanfaatkan sebagai media pendidikan dengan baik.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;"><tbody>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="407"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR PROSES</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="4" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td rowspan="4" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus segera meningkatkan kinerja guru dengan mewajibkan guru memperkaya pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar, buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, yang tersedia, sehingga tidak hanya terpaku pada buku teks pelajaran pegangan siswa.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus membuat suatu kebijakan agar guru diusahakan tidak melakukan praktik pembelajaran dengan mengacu pada Buku-LKS yang dihasilkan pihak penerbit.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus meningkatkan profesionalisme Guru sehingga dapat mengoptimalkan fungsi sumber-sumber belajar dan fasilitas belajar yang tersedia di perpustakaan sekolah, Lab. IPA, Lab. Komputer, Buku BSE, dan sumber media lainnya untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus meningkatkan profesionalisme Guru sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan dan pemanfaatan bahan ajar, buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, yang tersedia <strong>lk. 940 judul</strong> melalui DAK-2010.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2.4.</strong></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik</strong><strong></strong></div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus meningkatkan Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran PAIKEM, sehingga tidak ditemukan guru yang mengajar dengan gaya tradisional ceramah, tanpa alat peraga atau media pembelajaran yang merangsang minat/bakat atau motivasi peserta didik.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;"><tbody>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="407"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR PROSES</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="3" valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="3" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus segera meningkatkan kinerja guru sehingga mempunyai keinginan dan membutuhkan kegiatan Supervisi Akademik, supervisi klinis atau semacamnya. Guru secara aktif meminta Kepala sekolah atau guru senior untuk melakukan supervisi terhadap penampilan dirinya dalam pembelajaran, sehingga setiap saat dapat dilakukan perbaikan pembelajaran. Langkah berikutnya bermanfaat bagi peningkatan profesionalisme guru melakukan Penelitian Tindakan Kelas.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus membuat jadwal rutin pertemuan MGMP sekolah agar<em> Brainstorming </em>antar rekan sejawat dalam meningkatkan pembelajaran selayaknya selalu dilaksanakan secara kontinyu dan berfungsi dengan baik, sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan pembelajaran.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus membuat suatu metode/cara yang efektif untuk Penilaian peserta didik terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga pembelajaran dan kinerja guru benar-benar bermakna dan memberi kepuasan pada peserta didik.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus meningkatkan kemampuan guru tentang praktik melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta melakukan konfirmasi dalam setiap proses pembelajaran.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;"><tbody>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="4" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td rowspan="2" width="407"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR PROSES</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus mengadakan program evaluasi melalui supervisi terkait dengan kemampuan guru dalam melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta konfirmasi dalam setiap proses pembelajaran.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td rowspan="5" valign="top" width="64"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2.5.</strong></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan</strong><strong></strong></div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.</div>
</td><td rowspan="5" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>√</strong><strong></strong></div>
</td><td rowspan="5" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus memberikan pembekalan kepada guru tentang pentingnya Supervisi Akademik, supervisi klinis atau semacamnya terhadap penampilan dirinya dalam pembelajaran, sehingga setiap saat dapat dilakukan perbaikan pembelajaran. Langkah berikutnya bermanfaat bagi peningkatan profesionalisme guru melakukan Penelitian Tindakan Kelas.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus mendokumentasikan Program Supervisi Akademik agar terlaksana secara efektif.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah membuat Jadwal supervisi yang akan dilaksanakan oleh Pengawas dan Kepala Sekolah sehingga pelaksanaannya berjalan secara efektif.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus menyusun Instrumen supervisi dan mendokumentasikannya untuk kepentingan pengembangan profesionalisme guru</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="bottom" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah menyusun dan mendokumentasikan Laporan hasil supervisi untuk kepentingan evaluasi Program supervisi yang disusun ataupun untuk kepentingan peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran.</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px;"><tbody>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Nomor</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN</div>
</td><td colspan="5" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
TAHAP PENGEMBANGAN</div>
</td><td colspan="2" rowspan="2" width="407"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
REKOMENDASI PROGRAM</div>
</td></tr>
<tr><td width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.</div>
</td><td width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
STANDAR PROSES</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>1</strong></div>
</td><td colspan="2" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>3</strong></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah harus melaksanakan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran oleh Kepala Sekolah dan Pengawas secara berkala dan berkelanjutan tidak hanya dilakukan secara insidental untuk kepentingan terbatas, seperti kepentingan persyaratan naik pangkat guru, sertifikasi guru, dls., tetapi harus sesuai program kerja dan kepentingan profesionalisme guru.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td valign="top" width="64"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="409"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" valign="top" width="40"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="37"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td colspan="2" valign="top" width="407"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Sekolah Menyusun dan mendokumentasikan Rencana tindak lanjut hasil supervisi sebagai upaya perbaikan kinerja guru.</div>
<div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="top" width="473"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Jumlah cheklist</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>-</strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2</strong></div>
</td><td colspan="2" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>7</strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>-</strong></div>
</td><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="2"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="top" width="473"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Jumlah skoring cheklist</div>
</td><td width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>-</strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>4</strong></div>
</td><td colspan="2" valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>21</strong></div>
</td><td valign="top" width="38"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>-</strong></div>
</td><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="2"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="top" width="473"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Jumlah total skoring</div>
</td><td colspan="5" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>25</strong></div>
</td><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="2"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="top" width="473"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Rata-rata skor</div>
</td><td colspan="5" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>2,78</strong></div>
</td><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="2"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="top" width="473"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
Kesimpulan tahap pengembangan</div>
</td><td colspan="5" width="153"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<strong>Level 2 menuju 3</strong></div>
</td><td valign="top" width="405"><div align="center" class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td><td width="2"><div class="style22" style="margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
</td></tr>
<tr><td width="64"> </td><td width="409"> </td><td width="38"> </td><td width="38"> </td><td width="1"> </td><td width="37"> </td><td width="38"> </td><td width="405"> </td><td width="2"> </td></tr>
</tbody></table>
<br class="Apple-interchange-newline" /><br />
Untuk lebih jelasnya klik <a href="http://www.mediafire.com/?mhbw85avikguev9" target="_blank">disini</a>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-35446135749867693052012-05-23T18:34:00.001+07:002012-05-23T18:34:17.494+07:00Klasifikasi Media Pembelajaran Dalam Pendidikan<br />
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>Media pembelajaran</strong> merupakan <strong>komponen instruksional</strong> yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya<strong>teori/konsep baru dan teknologi</strong>), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi <strong>media pendidikan/pembelajaran</strong>.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar <em>(telecommunication)</em> dan media rekam<em>(recording)</em>. Dengan demikian, media <strong>menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjadi 8</strong> kategori:</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>1) media audio visual gerak,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>2) media audio visual diam,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>3) media audio semi gerak,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>4) media visual gerak,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>5) media visual diam,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>6) media semi gerak,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>7) media audio, dan</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>8) media cetak.</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Pengelompokan menurut tingkat kerumitan perangkat media, khususnya media audio-visual, dilakukan oleh C.J Duncan, dengan menyusun suatu hirarki. Dari hirarki yang digambarkan oleh Duncan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat hirarki suatu media, semakin rendah satuan biayanya dan semakin khusus sifat penggunaannya. Namun demikian, kemudahan dan keluwesan penggunaannya semakin bertambah. Begitu juga sebaliknya, jika suatu media berada pada hirarki paling rendah. Schramm (dalam Sadiman, dkk., 1986) juga melakukan pengelompokan media berdasarkan tingkat kerumitan dan besarnya biaya. Dalam hal ini, menurut Schramm ada dua kelompok media yaitu <em>big media</em> (rumit dan mahal) dan <em>little media</em> (sederhana dan murah). Lebih jauh lagi ahli ini menyebutkan ada media massal, media kelompok, dan media individu, yang didasarkan atas daya liput media.</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Beberapa ahli yang lain seperti Gagne, Briggs, Edling, dan Allen, membuat taksonomi media dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang sifat medianya sendiri. Gagne misalnya, mengelompokkan media berdasarkan tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya. Menurutnya, ada 7 macam kelompok media seperti: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Briggs mengklasifikasikan media menjadi 13 jenis berdasarkan kesesuaian rangsangan yang ditimbulkan media dengan karakteristik siswa. Ketiga belas jenis media tersebut adalah: objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai, televisi, dan gambar (grafis).</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, Arsyad (2002) <strong>mengklasifikasikan media atas empat kelompok:</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>1) media hasil teknologi cetak,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>2) media hasil teknologi audio-visual,</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>3) media hasil teknologi berbasis komputer, dan</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong>4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.</strong></div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2002) membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realita. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi (misal teleconference) dan media berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia).</div>
<div class="style22" style="color: #373737; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'bitstream vera sans', 'trebuchet ms', verdana; font-size: 12px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi (sistem taksonomi) media yang baku. Dengan kata lain, belum ada taksonomi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Atau memang tidak akan pernah ada suatu sistem klasifikasi atau pengelompokan yang sahih dan berlaku umum. Meskipun demikian, apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-43447670329398225762012-05-23T17:01:00.002+07:002012-05-23T17:03:44.605+07:00Tips Mengatasi Putus Cinta, Patah Hati Dengan Sang Pacar Sumber<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Banyak pemuda sekarang yang hobi bergalau-galau ria, banyak penyebabnya, diantaranya yaitu akibat diputus oleh pacar. Hemmzzz..kejadian ini juga pernah dialami oleh penulis sendiri, rasanya sungguh sangat menyakitkan. Bahkan lebih pedih daripada disengat lebah, kata Wali Band. Hehehe :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tapi itu bukan merupakan suatu hal yang membuat hidup kita menjadi berhenti, justru hal demikian bisa dijadikan motivasi supaya kita bangkit dari keterpurukan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ0M3KI4kjrnlUAWGTr2mObjofpc_MKYOcfgwC9zrK2_kN0DoMhsC5C2qrco2Wx1pyCTSFgyPpVMe0adwrYOjZNXFvQUp_VGp5UjIqpmQG215aESZ78COiIdEoBaQWsnwUHqoHYcY4gCQ/s1600/broken+heart.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ0M3KI4kjrnlUAWGTr2mObjofpc_MKYOcfgwC9zrK2_kN0DoMhsC5C2qrco2Wx1pyCTSFgyPpVMe0adwrYOjZNXFvQUp_VGp5UjIqpmQG215aESZ78COiIdEoBaQWsnwUHqoHYcY4gCQ/s320/broken+heart.jpg" width="320" /></a></div>
Yang mengakibatkan patah hati yang cenderung dialami kaum remaja yang sedang jatuh cinta memang bukanlah pekerjaan mudah, efek dari mengatasi putus cinta biasanya bermacam – macam mulai dari menangis seharian, murung, mengurung diri dikamar sampai tindakan ekstrim seperti makan makanan yang berlebihan sebagai pelampiasan dari patah hati akibat putus cinta hingga ke stadium yang menakutkan seperti bunuh diri, say no for that,ok.<br />
<br />
Berikut ini tips – tips agar kamu yang saat ini mengalami kegagalan dari sebuah hubungan karena putus cinta dan patah hati bisa sedikit tenang dan mudah – mudahan bisa melupakan si dia.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNE4wYMm4pAQmgP3IPPcEbmBosx3jUndwfYmmJG_rcKoQ5O7bYQNCc4xt1ZSeImSVETPU0jyQFpQuNJR8Y60eVVMxh_xqJavZEbioF8kqzDhyphenhyphens7OXVeTJ7dvzrLkG2AcI2efEXN0Vlox0/s1600/1.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="277" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNE4wYMm4pAQmgP3IPPcEbmBosx3jUndwfYmmJG_rcKoQ5O7bYQNCc4xt1ZSeImSVETPU0jyQFpQuNJR8Y60eVVMxh_xqJavZEbioF8kqzDhyphenhyphens7OXVeTJ7dvzrLkG2AcI2efEXN0Vlox0/s320/1.gif" width="320" /></a></div>
<div>
1. Usahakan jauhkan diri anda dari setiap kenangan buruk tentang si dia misalkan tempat – tempat khusus, barang – barang yang mempunyai arti, sampai foto – foto atau semua hal yang mengingatkan bahwa dia pernah menjadi yang spesial di hatimu.<br />
<br />
2. Cobalah mengingat hal-hal positif yang Anda sukai namun tidak pernah Anda lakukan lagi semenjak berpacaran dengan catatan hal itu tidak membawa efek negatif pada diri Anda.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggyPK6Ec-qYV6r9RJC1iJGzTyv7lwGhNC2_7oenklijOh9BZSNannPHY5Yb58vq7QB4AD0ey1Q6RI-SiYxIVVxU1GY3dgdXIsBed9bXxKjokRz9COUOdW3qxmC6BZg8wdCYWQVU3CdY-c/s1600/putus-cinta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggyPK6Ec-qYV6r9RJC1iJGzTyv7lwGhNC2_7oenklijOh9BZSNannPHY5Yb58vq7QB4AD0ey1Q6RI-SiYxIVVxU1GY3dgdXIsBed9bXxKjokRz9COUOdW3qxmC6BZg8wdCYWQVU3CdY-c/s320/putus-cinta.jpg" width="320" /></a></div>
3. Hilangkan Stress Anda dengan menghabiskan waktu bersama teman – teman, dan buatlah kegiatan – kegiatan yang positif.<br />
<br />
4. Buatlah suasana hatimu se ceria mungkin dengan membaca atau menonton sesuatu yang bersifat lucu, komedi seperti membaca kata – kata lucu dalam fb dan sebagainya.<br />
<br />
5. Jangan terburu – buru mencari pengganti si dia mengingat kondisi emosi yang belum stabil untuk memluai hubungan yang baru, Setelah emosi mu stabil dan pikiran jernih, barulah Anda membuka diri dan tentunya kamu bisa belajar dari hubungan sebelumnya.<br />
<br />
Pada intinya jika kita tetap rileks dan berpikiran positif, dalam tips putus cinta dan patah hati bukanlah akhir dari segalanya malah bisa menjadi jalan untuk kamu menempuh kehidupan yang lebih baik, banyak kasus dimana tingkat kreatifitas seseorang semakin baik ketika dia mengalami patah hati akibat patah hati</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-36251178773480448162012-05-17T18:45:00.001+07:002012-05-17T18:47:11.206+07:00Mbah Warso<div style="text-align: justify;">
Sudah lama saya gag posting, untuk postingan edisi dosen pgsd upp tegal kali ini very very spesial. karena apa, karena yang akan menjadi bintang tamu kita kali ini adalah dosen yang sangat antik, klasik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasti temen-temen kalo kuliah di pgsd tegal, dapat saya pastikan mengenal dosen yang satu ini, jamin 100%!!</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo tebakan saya salah, temen-temen boleh menjewer kuping saya. Wkwkwk :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ok, langsung saja, belau adalah dosen yang mengajar makul IPS, dari jaman bahola atau jaman SGO smpe sekarang jenjang S1 yang terkenal dengan Mr. Inquiry, dan selalu membahas studi lapangan..Hayooo, udah pada tahu kan siapa??? :p</div>
<div style="text-align: justify;">
okok...tebakan temen-temen bener semua, gag ada yang meleset, beliau adalah mbah Warso...</div>
<div style="text-align: justify;">
Hahahaha...yux, kita ulas sedikit tentang mbah warso menurut cara pandang saya...</div>
<br />
Ini dia photonya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCTHFQtLMEyiwQ7rKsuCcj_ucTDtDw31G0p7FwFbX0ipHkBQDlU-hKboRFX8Evfy1xfcidboTzDIBV6WyS0rDhmelUG2IDRDkHtVArEh0lFGcLCjIl64locjJiubyDGTwOoeTpvGNMaKw/s1600/soewarso.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCTHFQtLMEyiwQ7rKsuCcj_ucTDtDw31G0p7FwFbX0ipHkBQDlU-hKboRFX8Evfy1xfcidboTzDIBV6WyS0rDhmelUG2IDRDkHtVArEh0lFGcLCjIl64locjJiubyDGTwOoeTpvGNMaKw/s1600/soewarso.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Drs. Soewarso, M.Ed.</b>
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jangan salah, walopun dosennya udah sepuh kaya gini, katanya si pernah sekolah di Amrik. tapi bener pa gag aku kurang taw..hahaha...mungkin untuk masalah gol, beliau dosen gol tertinggi di pgsd, gol 4C.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akan saya ceritakan kebiasaan beliau waktu mengajar di kelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari awal saya masuk di pgsd, sungguh ngenes mendapatkan dosen makul IPS seperti beliau. Setiap kali datang terlambat pasti gag pernah diabsen, apalagi kalo masalah nilai beliau mungkin dosen paling pelit nilai sedunia. Ini terbukti, dengan temen saya yang banyak mendapatkan nilai jelek. ada yang dapet nilai C, CD, . Pokoknya orangnya super pelit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasti di setiap awal kuliah selalu membahas tentang Studi Lapangan dan Inquiry, sampe-sampe saya bosan mendengarkan beliau ngoceh..Wkwkwk :D</div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa Studi Lapangan yang diusulkan mbah Warso gag pada disetujui temen-temen mahasiswa? Ceritanya dulu pernah ada kakak kelas yang ikut studi lapangan, trus waktu pulangnya kecelakaan. Parahnya lagi si Mbah Warso ini gag maw nengokin mahasiswa yang kecelakaan tadi, terus juga kata kakak kelasku dia pernah ikut studi lapangan sama mbah Warso, tapi nilainya masih tetep dpt C.</div>
<div style="text-align: justify;">
Trus pas waktu kuliah, pasti disuruh beli buku karangane beliau, padahal bukunya dari tahun ke tahin isinya sama saja, cuma beda cover tok, tapi harganya mahal beudzz...katanya beliau di Amrik minimal beli buku $200. Ya iya lah mbah, itu kan di Amrik, ini kan di Indonesia, jelas beda lah!!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya punya temen yang persis banget mirip sama mbah Warso, walopun yang mirip cuma mukanya doang, kalo sifatnya si jauh. Bahkan kalo menurut saya, temen saya itu cocok jadi cucunya beliau. Coba bandingin sih. Mirip apa gag coba???</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcBKc7qSIXHnsCKtpCYMoR6Dk35DriryrJzDAJwLE7FNNABpNWkzVj4VpXhnVpA6A9eCNyr3t5olbcgV_xystjYa8zGu0WoqLrczRqAArArAsfj5AeSPlEf8ac4BQ70GjfUqIWWLowi5Y/s1600/Foto1126.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcBKc7qSIXHnsCKtpCYMoR6Dk35DriryrJzDAJwLE7FNNABpNWkzVj4VpXhnVpA6A9eCNyr3t5olbcgV_xystjYa8zGu0WoqLrczRqAArArAsfj5AeSPlEf8ac4BQ70GjfUqIWWLowi5Y/s200/Foto1126.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bener tuh kan, mirip :D Hahaha</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin <a href="https://www.facebook.com/barik.hulambaihaqy" target="_blank">Barik</a> lain kali bisa nerusin kaya mbah Warso berhubung muka kalian berdua mirip beuddzzz..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ok, sekian dulu profil Dosen PGSD Tegal untuk kali ini, lain kali bakalan saya sambung :)</div>
<div style="text-align: justify;">
tetep semangat kawan-kawan PGSD menghadapi dosen yang sulit-sulit seperti ini</div>
<div style="text-align: justify;">
Cia Yao :D</div>
<br />Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-47605786262200991662012-05-13T08:46:00.001+07:002012-05-13T09:09:32.450+07:00Soal BAB PsikopenBuat adik-adik atau temen-temen UNNES yang sedang bingung nyari tugas kuliah Psikopen...<br />
Ebay maw berbagi nih, ini tugas kuliah saya yang saya buat dengan hasil tangan saya sendiri<br />
jadi temen-temen kalo maw Download atau Copas harap mencamtumkan sumbernya ya...<br />
Terimakasih<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXvo_0PCRWZUJ3z_9lJ2Pe3cCLzyNv4QFuhvH5RhhJQzo9vVDZme-LvIoDXNZRz_rOy-NTxl5sV8oUggoDDQTKr_Lb_ukk1l5aZxcirJt3ishOy_BvPjrG2oe4A1tMaabYbgbCcwac0CQ/s1600/Cover+Psikopen+Unnes.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXvo_0PCRWZUJ3z_9lJ2Pe3cCLzyNv4QFuhvH5RhhJQzo9vVDZme-LvIoDXNZRz_rOy-NTxl5sV8oUggoDDQTKr_Lb_ukk1l5aZxcirJt3ishOy_BvPjrG2oe4A1tMaabYbgbCcwac0CQ/s320/Cover+Psikopen+Unnes.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>Cover Psikologi Pendidikan</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Achmad Rifa'i RC & Chatarina Tri Anni</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>UNNES PRESS</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
Download Tugas Psikopen: BAB 1-7 <a href="https://www.box.com/s/c2fd013c9fdbbd84939a" target="_blank">disini</a><br />
<br />
Semoga bermanfaat buat teman :)<br />
<br />
Jangan lupa komentarnya ya, saya tunggu...Hehe<br />
HAVE A NICE WEEKEND !!!Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-28129472438738291872012-05-13T08:07:00.003+07:002012-05-13T09:01:37.540+07:00Bu Ismi<div style="text-align: justify;">
Hemmm...kira-kira baut profil dosen hari ni ciapa ya???</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada yg pernah diajar Psikopen ( Psikologi Pendidikan ) ?? kalo udah pernah ataupun sedang menjalani makul psikopen pasti dah gag asing sama dosen ini...</div>
<div style="text-align: justify;">
Hayyooooo...coba tebak siapaa?? :p</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQbhK5bey5sOycpEraBMM3eC_qcKz8D0pP6hhsJy2yWueQRxhmzZ2yjrf2wPkr5E-EZ8FcCB8d4AtsQnlGBhcvD9i4F-uyNubxO8IcabXT7J2ITDR5Zyo215Zarn5GNoY5IFkYGJc5I8w/s1600/bu-ismi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQbhK5bey5sOycpEraBMM3eC_qcKz8D0pP6hhsJy2yWueQRxhmzZ2yjrf2wPkr5E-EZ8FcCB8d4AtsQnlGBhcvD9i4F-uyNubxO8IcabXT7J2ITDR5Zyo215Zarn5GNoY5IFkYGJc5I8w/s1600/bu-ismi.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Yap, bener beudz, namanya bu Ismi nama lengkapnya <b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dra. Sri Ismi Rahayu, M.Pd.</span></b></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;">Beliau waktu kuliah sering ngomong bahasa yang gag jelas, opo kuwi (bingung mbedain antara bhs jawa, indo, sama sunda kadang ) Wkwkwk</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;">Bagi yang merhatiin paling-paling cuma mlongo, sambil ngliatin bu Ismi berbicara, tp buat yang gag merhatiin paling ditinggal tidur aja..Hahaha</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;">Apalagi kuliah Psikopen siang-siang, suasananya mendukung banget buat tidur..Upzz...sorry bu, hee ^^</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;">Hemzz..bu Ismi nih orangnya asal kenal aja, maksudnya kalo sudah kenal sama salah satu atau salah dua mahasiswa dapat dipastikan yang sering ditunjuk ya mahasiswa itu-itu saja. seperti pada kelasku, bu Ismi sering nunjuk <a href="https://www.facebook.com/farizh.putrapradana?ref=ts" target="_blank">Faris Budiarto ( dipanggil : Aris )</a> dan <a href="https://www.facebook.com/sarjana.doktor?ref=ts" target="_blank">Kurnia Novita Sari ( dipanggil : Teon )</a>. Kalau yang lain maw berpendapat, baru mengutarakan pendapat di tengah jalan malah udah dipotong, jadi rada males buat ngomong. Paling ya yang ditunjuk dua orang tadi...hehe :) Semangat untuk kalian berdua</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;">Setiap ada makul Psikopen, pasti dikasih tugas per bab. Yah, namanya ja mahasiswa pasti banyak tugas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;">Aku sampai sering bolos upacara, gara-gara buat ngerjain tugas ini, Huuufffftttt >,<</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;">Besok senin kelasku maw UTS nih, soalnya c cuma SATU BAB, tapi gag tahu bab yang mana. disuruh buat belajar semuanya. Padahal buku Psikopen tahu sendiri tebalnya mpe beratus-ratus eksemplar...Haduuuhhh</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;">Doain ya Sobat Blogger semoga dapat hasil yang memuaskan...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 18px;">Aminnn... :)</span></div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-41030420328940151182012-05-11T12:41:00.000+07:002012-05-11T12:42:58.063+07:00Free Guitar Pro v5.2 Full Version<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgNeaS8TOtRr6l3ypinQfj6vjnH95m4Boz-wKrQo-OzbdOKrqnmbgsAj7YzVEQ20LZfPdqlVd3u_PxvW-Tg9RRbK2uhscMJKpSzj4RxjJvr9UOHooWFzA3qXaDcW56a7uQ3zAjsvhehWM/s1600/guitar+pro+5.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="135" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgNeaS8TOtRr6l3ypinQfj6vjnH95m4Boz-wKrQo-OzbdOKrqnmbgsAj7YzVEQ20LZfPdqlVd3u_PxvW-Tg9RRbK2uhscMJKpSzj4RxjJvr9UOHooWFzA3qXaDcW56a7uQ3zAjsvhehWM/s320/guitar+pro+5.png" width="100" /></a>Bermain musik tidak hanya dapat dilakukan di sekolah musik. Dengan kemajuan teknologi informasi membuat sobat blogger dapat belajar sendiri bermain musik melalui suatu program di komputer.</div>
<div style="text-align: justify;">
Program ini bernama Guitar Pro v5.2, sebenarnyaGuitar Pro v5.2 tidak dikhususkan untuk belajar bermain guitar saja, tetapi lebih dikhususkan untuk membuat composer musik. Tetapi dengan fungsi tambahannya, sobat blogger dapat melihat tindisan tuts keyboard ataupun gitar sehingga sobat blogger bisa memainkan musik dari suatu lagu. Walaupun sudah ada edisi terbaru yaitu Guitar Pro 6, tapi menurut aku GP 5 ini masih bagus dan belum terlaluketinggalan, dan yang penting menunya masih simple dan familiar...hahaha</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Format lagu untuk guitar pro beraneka ragam dan mengikuti versinya sendiri. Contoh, Guitar Pro 3 membutuhkan lagu dengan format .gp3.Guitar Pro 4 membutuhkan lagu dengan format .gp4. Dan versi sampai saat ini yaitu Guitar Pro 5 membutuhkan lagu dengan format .gp5. Tapi jangan khawatir, jika sobat blogger menggunakan Guitar Pro 5, maka format lagu guitar pro versi dibawah 5 dapat digunakan juga seperti gp3 atau gp4.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sayangnya program ini berbayar, dengan batas pemakaian untuk versi demonya yaitu 15 hari. Setelah itu, Guitar Pro tidak dapat lagi digunakan. Tapi kalau sobat blogger penasaran banget, sudah saya sediakan versi gratis dan fullversinya kok. Hehehe </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZN2F11Fqe7WHCdYG40kjzJWlph-FUyMVkKNz0PoZU66w4Hr_D0sv574qLc0pZCriYYlpqXKuJcfgfDa76icvjERZK1z-BsKP4BN4TEoIj9SRFoWCEz1moYFWB2YpreourKiBF5hVw5P8/s1600/guitar+pro.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZN2F11Fqe7WHCdYG40kjzJWlph-FUyMVkKNz0PoZU66w4Hr_D0sv574qLc0pZCriYYlpqXKuJcfgfDa76icvjERZK1z-BsKP4BN4TEoIj9SRFoWCEz1moYFWB2YpreourKiBF5hVw5P8/s320/guitar+pro.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan memanfaatkan guitar pro, lagu yang di download dengan format guitar pro dapat dikonversi menjadi format MIDI sehingga lagu tersebut dapat diputar di berbagai media player seperti Windows Media Player, WinAmp, Jet Audio dsb. Karena lagu tersebut hanya instrumental saja maka sobat blogger dapat ber-karaoke ria hanya dengan menggunakan microfon dan amplifer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau maw download guitar pronya silahkan download <a href="http://www.ziddu.com/download/6761207/Guitarpro5.2.rar.html" target="_blank">disini</a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo maw download kumpulan lagu yang dimainkan di Guitar Pro <a href="http://www.mediafire.com/?6iiodd4faopw6gb" target="_blank">disini</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga artikel ini bermanfaat buat sobat blogger, ditunggu komentarnya</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-32549490215132389842012-05-11T06:39:00.000+07:002012-05-11T06:40:53.772+07:00Pendidikan Pramuka Unnes Membangun Karakter Bangsa<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCvUlOzjc-92U8x88sk_MJQ0MuKYavDt2FEtoHG6jV71h-geJVVN7tcC_5ASxdgUT3OMYpHbBcojk1zJFc8Vn7veZ7jlGatDbRZ0ATj1diNzlKj7L-VcOWXaU1WtRk_Fn9aXAGcb6slGM/s1600/y4gJJ8G9Nt.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCvUlOzjc-92U8x88sk_MJQ0MuKYavDt2FEtoHG6jV71h-geJVVN7tcC_5ASxdgUT3OMYpHbBcojk1zJFc8Vn7veZ7jlGatDbRZ0ATj1diNzlKj7L-VcOWXaU1WtRk_Fn9aXAGcb6slGM/s320/y4gJJ8G9Nt.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih ingatkah teman dengan kegiatan Pramuka ketika duduk di bangku SD maupun SMP? Ternyata, kegiatan ini merupakan sangat berguna untuk mempersiapkan karakter para mahasiswa yang nantinya akan membina masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal inilah yang dilakukan Universitas Negeri Semarang (Unnes) dalam membentuk karakter mahasiswa. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unnes Sutaryono mengungkapkan, kegiatan kepramukaan sejalan dengan visi Unnes sebagai universitas konservasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Dalam hal ini, konservasi moral yang bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa. Kegiatan kepramukaan membentuk karakter mahasiswa sehingga kelak siap, mampu, dan layak membina masyarakat," Sutaryono seperti disitat dari situs Unnes, Senin (6/2/2012).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ungkapan ini disampaikan Sutaryono dalam Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) angkatan I Kwarcab Kota Semarang. Sekira 500 peserta kursus tersebut akan mengikuti kegiatan di kampus PGSD Ngaliyan Semarang pada 5 hingga 9 Februari dan 11 Februari mendatang. Kegiatan ini, tambahnya, bertujuan meningkatkan mutu pembina pramuka mahir tingkat dasar dan membekali calon guru SD untuk menjadi pembina pramuka yang cakap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Unnes sangat mendukung kegiatan kepramukaan, terbukti dengan diadakannya sosialisasi Undang-undang Gerakan Pramuka yang dilakukan berbagai tokoh kepramukaan se-Indonesia, yang juga dihadiri Wapres dan Menpora beberapa waktu lalu di Unnes,” ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia berharap, kegiatan kepramukaan sebisa mungkin dibuat menarik dan menyenangkan agar menjadi daya tarik dan tidak semakin ditinggalkan. Padahal banyak yang dapat diperoleh melalui kegiatan tersebut. “Pramuka merupakan kegiatan yang berkarakter, di dalamnya akan ditempa fisik dan tekad yang kuat,” tutur Sutaryono.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6 Februari 2012, Kegiatan kepramukaan sejalan dengan visi Universitas Negeri Semarang sebagai universitas konservasi. Dalam hal ini konservasi moral yang bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa. Kegiatan kepramukaan membentuk karakter mahasiswa sehingga kelak siap, mampu, dan layak membina masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian diungkapkan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unnes Drs Sutaryono MPd, saat Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) angkatan I Kwarcab Kota Semarang, 5-9 dan 11 Februari 2012, di kampus PGSD Ngaliyan Semarang. Kegiatan ini, dia mengatakan, bertujuan untuk meningkatkan mutu pembina pramuka mahir tingkat dasar dan membekali calon guru SD untuk menjadi pembina pramuka yang cakap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Unnes sangat mendukung kegiatan kepramukaan, terbukti dengan diadakannya sosialisasi Undang-undang Gerakan Pramuka yang dilakukan berbagai tokoh kepramukaan se-Indonesia, yang juga dihadiri Wapres dan Menpora beberapa waktu lalu di Unnes,” ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Sutaryono, tidak hanya membentuk karakter mahasiswa, kewajiban tiap warga negara pun sejalan dengan kepramukaan. “Pengamalan Pancasila, kesadaran bahwa UUD 45 merupakan sumber hukum, persatuan tanah air, kecintaan dan penghormatan pada merah putih, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa,” kewajiban tiap warga negara pun sejalan dengan kepramukaan. “Pengamalan Pancasila, kesadaran bahwa UUD 45 merupakan sumber hukum, persatuan tanah air, kecintaan dan penghormatan pada merah putih, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa,” paparnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kegiatan yang diikuti tak kurang dari 500 peserta itu, hadir pula Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka SGL PGSD dan 42 pelatih Pusdiklatcab Cakra Baswara Kota Semarang. Sutaryono berharap supaya kegiatan kepramukaan sebisa mungkin dibuat menarik dan menyenangkan agar menjadi daya tarik dan tidak semakin ditinggalkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Pramuka merupakan kegiatan yang berkarakter, di dalamnya akan ditempa fisik dan tekad yang kuat,” pungkasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<b>by: HUMAS RW'12</b></div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-47258918448458008642012-05-10T21:30:00.002+07:002012-05-10T21:35:10.350+07:00IDM 6.11 Build 5 Final Full Patch<br />
<br />
Kemarin aku mendapatkan request dari teman yang meminta IDM terbaru, karena IDM yang lama sudah gag bisa buat download lagi, ini aq share website yang buat download IDM sekalian cara jalanin patchnya<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ0lsLhyoFSLIGz4XVpRqHICtjOYbuUTTMWuxhD0et8xgQoG9lYg94DMBa6BJVTXjxmKl2Kub7_GKlgjX-bE_6e7vLoFdHGCIkDE4CjfLL9stDXK81__w-TrIHnR3PR4NYs8dF_j2g6fg/s1600/idm+611.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ0lsLhyoFSLIGz4XVpRqHICtjOYbuUTTMWuxhD0et8xgQoG9lYg94DMBa6BJVTXjxmKl2Kub7_GKlgjX-bE_6e7vLoFdHGCIkDE4CjfLL9stDXK81__w-TrIHnR3PR4NYs8dF_j2g6fg/s320/idm+611.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
What's new in version 6.11 build 5?(Released: Apr 23, 2012)<br />
<br />
<span style="color: lime;"><b>Cara aktivasi IDM 6.11 Build 5 Final :</b></span><br />
<br />
<ol>
<li>Install IDM nya. Kalau anda sudah pernah install IDM, jangan lupa di close terlebih dahulu IDM nya yang ada di system tray.</li>
<li>Setelah install anda akan mendapatkan notifikasi "Fake serial number,,bla,,bla". Di close saja.</li>
<li>Ekstrak file patch di mana saja, lalu jalankan file patch.</li>
<li>Klik patch, kemudian anda seaech file installer IDM yang ada di folder tempat anda menginstall IDM. Default (windows 7 64bit) : C:\Program Files (x86)\Internet Download Manager.</li>
<li>Selesai, kini IDM anda sudah full version!!PENTING : Sebelum di patch, harap IDM di close dulu. Patch tidak akan berjalan (sukses) jika IDM anda masih berjalan.</li>
</ol>
<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Silahkan download patchnya <a href="http://www.mediafire.com/?8ap58yuxxj425s1" target="_blank">disini</a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Download idm yang terbaru <a href="http://www.internetdownloadmanager.com/download.html" target="_blank">disini</a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Semoga bermanfaat buat sobat blogger</div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-19969270063263714152012-05-10T15:00:00.002+07:002012-05-10T15:01:30.695+07:00Pak MahadiApa yang ada dipikiran anda tentang dosen yang satu ini??<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9qyq1OUO_sO1RYzlkAyKhl-QNbRGoo6jPS__nC-wKlccgv-jdICHVUYNUWKU3SfVAO6g0C9e7_WHiprczzu6TFG6DILw_pNl6q0uMXXgGXG_vS783Tlcoz9ocnzs062vh5UePdOvzZec/s1600/drs-mahadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9qyq1OUO_sO1RYzlkAyKhl-QNbRGoo6jPS__nC-wKlccgv-jdICHVUYNUWKU3SfVAO6g0C9e7_WHiprczzu6TFG6DILw_pNl6q0uMXXgGXG_vS783Tlcoz9ocnzs062vh5UePdOvzZec/s1600/drs-mahadi.jpg" /></a></div>
<span style="text-align: center;"><br /></span><br />
<div style="text-align: left;">
<b><span style="text-align: center;">Drs. Mahadi. Pengampu </span><span style="text-align: center;">Mata Kuliah Bahasa Jawa</span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<b><span style="text-align: center;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: center;">Iyup bener bangettzz, beliau adalah Pak Mahadi. Kesan pertama yang aku tangkap dari beliau adalah beliau orangnya ramah, humoris, menyenangkan, dan selalu bersemangat. Umur beliau sudah sepuh, tetapi semangatnya masih muda begitu katanya, hahaha...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: center;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: center;">Pada saat itu, saya masih duduk di semester 1A, dan pas ngambil makul Bahasa Jawa. Apalagi waktu itu kelas 1A kuliahnya bareng sama PKG ( Pendidikan Kesetaraan Guru ). Yah, guru-guru SD yang sudah ngajar harus sekolah lagi demi tuntutan minimal jenjang pendidikan S1.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: center;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: center;">Pokoknya, setiap pertemuan Bahasa Jawa pasti disuruh nyanyi tembang Balabak, Byar Rahino...walaupun kadang ngantuk tetapi bisa buat hiburan,,,upsss...sorry pak</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: center;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: center;">Selain sebagai Dosen, yang saya tahu beliau juga mengajar di UT dan mempunyai kedudukan di <a href="http://kwarcab1128.blogspot.com/" target="_blank">Kwarcab Kota Tegal.</a></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: center;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: center;">Mungkin hanya ini yang dapat aku berikan, sekilas gambaran mengenai Pak Mahadi...</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: center;">Semoga diberi umur panjang pak, kami kangen dengan nyanyian-nyanyianmu...</span></div>Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-122471693515968547.post-55931308334816462202012-05-10T14:22:00.001+07:002012-05-10T14:24:44.204+07:0010 Pembunuh Paling Sadis dari Kalangan Keluarga Mafia<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mafia muncul pada pertengahan abad kesembilan belas di Sisilia. Mafia Amerika muncul dari cabang dari Mafia ini, didorong oleh gelombang imigrasi Italia pada abad kesembilan belas. Untuk mendukung asosiasi Mafia, pembunuhan diperlukan untuk menakut-nakuti (meneror) juga untuk membungkam ataupun mengancam seseorang yang terlibat dengan pengadilan anggota mafia agar ada pengurangan bahkan pembatalan hukuman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang-kadang pembunuhan disebabkan oleh balas dendam atau karena perbedaan pendapat sederhana. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pembunuhan menjadi profesi dalam mafia;Anggota yang berprofesi sebagai Pembunuh (hitmen) biasanya mempunyai kemampuan di atas rata - rata anggota lainnya. Perencanaan, pelaksanaan dan pembuangan sisa-sisa (penghilangan mayat) adalah bagian dari keahlian tambahan bagi pembunuh bayaran yang terampil. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun mereka mempunyai skill yang hebat, keahlian yang sistematis. Namun sebagian besar dari mereka menemui akhir yang cukup tragis di akhir karir mereka. Baik terbunuh ataupun menghabiskan sisa hidupnya di penjara.Dalam daftar ini saya juga menyertakan nama dari perkumpulan mafia dan anggota yang direkrutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">10. Joseph “The Animal” Barboza</span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDGiAlLtH3hSMwST3SI9eAkPmY9O_1rDmordGJL9WryTK6pLlmgAIU27ILZ6mVJmIWKsi1W0EI63zaZxi5P1p84UfN-Br0oOsNYLopejuG7fWEZ5L10NhpJARur27XwnPqNXf2oIPFRTE/s1600/1.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDGiAlLtH3hSMwST3SI9eAkPmY9O_1rDmordGJL9WryTK6pLlmgAIU27ILZ6mVJmIWKsi1W0EI63zaZxi5P1p84UfN-Br0oOsNYLopejuG7fWEZ5L10NhpJARur27XwnPqNXf2oIPFRTE/s320/1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Barboza terkenal karena menjadi salah satu pembunuh bayaran paling ditakuti selama tahun 1960, ia diyakini telah menewaskan lebih dari 26 orang. dia memperoleh julukan selama insiden di klub malam ketika dia menggigit dagu seorang pria sampai putus setelah perselisihan.Untuk sementara dia mengejar karir sebagai petinju, memenangkan 8 dari 12 pertandingan dibawah moniker "The Baron." Meskipun ada beberapa upaya untuk menjalani hidupnya yang legal namun dia akan selalu kembali ke kejahatan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1950 dia menjalani hukuman 5 tahun di Massachusetts Institute Pemasyarakatan, di mana ia menyerang penjaga dan narapidana lainnya pada berbagai kesempatan. 3 tahun di penjara dia melarikan diri dengan sesama narapidana, namun segera ditangkap kembali. Setelah dibebaskan, dia terlibat dengan gangster besar dan mulai petualangan hitamnya sendiri. Waktu itu dia juga mulai bekerja sebagai pembunuh bayaran pertama untuk Keluarga Penjahat Patriarca. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama bertahun-tahun jumlah korbannya bertambah, seperti yang dilakukan reputasinya sebagai pembunuh bayaran. Senjata pembunuh yang disukainya adalah pistol dengan peredam, meskipun diperkirakan ia juga bereksperimen dengan bom mobil. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Barboza segera menjadi sosok yang kuat dan dihormati di dunia kriminal, namun ruam kepribadian dan reputasi kekerasan segera membuat banyak musuh berbahaya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah dipenjara atas tuduhan pembunuhan, dia mengetahui bahwa teman-teman lamanya merencanakan untuk membunuhnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia setuju untuk bersaksi melawan bos mafia Raymond Patriarca, sebagai imbalan atas perlindungan oleh FBI. Setelah hidup dalam program perlindungan saksi untuk beberapa waktu, musuh-musuhnya akhirnya berhasil mengakap dia. Pada tahun 1976, ia disergap di luar rumahnya dan langsung tewas oleh ditembak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">9. “Crazy” Joe Gallo</span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0o2NtiFmGo4GymivdmWTKWYV2swWiNL_LuWGnj2NPpiVYXm-nzK-51CGhnB8Oim-j6QFWFchbOehrJykd5b1qeff4mKY4drNIR3mJPAL6RIU7bXXeTsOEu0k2tMmSwZtNkEZYZthdqlc/s1600/2.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0o2NtiFmGo4GymivdmWTKWYV2swWiNL_LuWGnj2NPpiVYXm-nzK-51CGhnB8Oim-j6QFWFchbOehrJykd5b1qeff4mKY4drNIR3mJPAL6RIU7bXXeTsOEu0k2tMmSwZtNkEZYZthdqlc/s1600/2.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Joseph Gallo adalah Anggota mafia yang terkenal dari keluarga mafia Profaci, yang berbasis di New York. Dia membunuh tanpa sebab dan dianggap terlibat dalam banyak kontrak pembunuhan atas perintah bos Joe Profaci. Ironisnya julukannya tidak ada hubungannya dengan reputasi pembunuhnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak gangster menjulukinya "Gila" karena kebiasaannya membaca baris dialog dari film-film gangster dan meniru karakter mafia fiktif. Reputasinya melonjak pada tahun 1957 ketika ia dicurigai (meskipun tidak pernah terbukti) menjadi orang-orang bersenjata dalam pembunuhan massa kuat bos Albert Anastasia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gallo kemudian memimpin sebuah geng dalam upaya untuk menggulingkan pemimpin keluarga Profaci, Joseph Profaci. Upaya itu tidak berhasil dan banyak teman dan kerabatnya secara sistematis dibunuh oleh anak buah Profaci. Situasi makin buruk bagi Gallo, pada tahun 1961 dia dihukum atas tuduhan pemerasan selama 10 tahun penjara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat di penjara dia mencoba untuk membunuh sesama narapidana dengan mengundang mereka secara sopan ke dalam sel dan kemudian memberi mereka makanan dicampur dengan strychnine. Dia dibebaskan setelah menjalani 8 tahun hukumannya. Setelah dibebaskan, Gallo bertekad untuk mengambil alih Joe Kolombo sebagai pemimpin keluarga mafia Kolombo. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1971 sebuah gangster Afrika-Amerika menembak Kolombo 3 kali di kepala atas perintah Gallo.Namun, Gallo akan segera bertemu dengan akhir tragisnya. Pada tahun 1972 ketika ia sedang makan di sebuah restoran seafood dengan keluarga dan pengawalnya, seorang pria bersenjata gunshot melalui pintu belakang menembak Gallo lima kali di dada. Dia terhuyung-huyung ke jalan dan roboh mati. Tersangka utama pembunuhan itu diduga adalah Carlo Gambino, yang diduga memerintahkan pembunuhan itu sebagai balas dendam karena pembunuhan temannya, Joe Kolombo. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">8. Giovanni Brusca </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Ria5jOkNke7VUs9oacOxfi3a7zWVdb_EEkNfHhCFRjClG1M7x7X77WHuf-5CM0ltWSrSxkisFSF5v52KV2_tSa00EFPX9G_yWy2ZjQ2Dja6e7R12QJCCt5TryiRwsglXk1TBXlWFrZQ/s1600/giovanni_brusca_1113.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Ria5jOkNke7VUs9oacOxfi3a7zWVdb_EEkNfHhCFRjClG1M7x7X77WHuf-5CM0ltWSrSxkisFSF5v52KV2_tSa00EFPX9G_yWy2ZjQ2Dja6e7R12QJCCt5TryiRwsglXk1TBXlWFrZQ/s320/giovanni_brusca_1113.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Giovanni Brusca sangat terkenal sebagai salah satu anggota paling kejam dan sadis dalam sejarah Mafia Sisilia. Dia mengklaim telah membunuh lebih dari 200 orang, meskipun angka ini tampaknya tidak mungkin dan pihak berwenang belum banyak mengungkap. Brusca dibesarkan di Palermo, Italia dan mulai bergaul dengan tokoh-tokoh dunia dari usia muda. Dia akhirnya menjadi anggota sebuah "pasukan kematian", yang menyelesaikan pembunuhan atas perintah bos Salvatore Riina. Brusca berpartisipasi dalam pembunuhan jaksa anti-Mafia Giovanni Falcone tahun 1992. Sebuah bom besar dengan berat hampir setengah ton ditempatkan di bawah jalan tol di Palermo. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika mobil Falcone lewat, Brusca meledakkan bom itu, disamping membunuh Falcone banyak warga sipil ikut menjadi korban ledakan yang dasyat tersebut. Ledakan itu begitu besar membuat sebuah lubang besar di jalan dan terekam pada monitor gempa lokal. Segera setelah itu Brusca menghadapi masalah, mantan temannya bernama Giuseppe di Matteo yang juga informan menginformasikan bahwa dia terlibat pembunuhan Falcone. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk membungkam Di Matteo, Brusca anaknya 11 tahun, dan mulai menyiksanya selama 2 tahun. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dia juga mengirim foto-foto mengerikan dari anak yang disiksa pada Di Matteo, menuntut agar dia menarik kesaksiannya. Akhirnya anak itu dicekik dengan garrote dan tubuhnya dilarutkan dalam asam untuk menghilangkan bukti. </div>
<div style="text-align: justify;">
Brusca dijatuhi hukuman penjara seumur hidup namun berhasil melarikan diri, dan melanjutkan aktivitas di kejahatan terorganisir. Pihak berwenang akhirnya menangkap dia di sebuah rumah kecil di pedesaan Sisilia. Para petugas yang menangkapnya mengenakan topeng ski untuk menyamarkan identitas mereka dari Mafia, menghindari serangan balasan yang umum dari mafia. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dia didakwa dan dihukum dengan banyak pembunuhan , di atas kalimat pembunuhan yang dia terima secara in absentia dan saat ini dalam penjara di mana ia akan tetap untuk sisa hari-harinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">7. John Scalise </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivptZyBy6h6hnGF0q_v6NABEh7pTBzFwemJCiZifBk_833zIzAdU-T0Yqehqv2zJPRXn3O7bG3ANtdB8NsxXBhtqweSOgmizhSePTChzgesRFJZHoVQibksYPvF9uPa8v3oc0tk2yBkD0/s1600/john20scalise.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivptZyBy6h6hnGF0q_v6NABEh7pTBzFwemJCiZifBk_833zIzAdU-T0Yqehqv2zJPRXn3O7bG3ANtdB8NsxXBhtqweSOgmizhSePTChzgesRFJZHoVQibksYPvF9uPa8v3oc0tk2yBkD0/s320/john20scalise.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
John Scalise menjabat sebagai salah satu orang pembunuh utama Al Capone selama era larangan miras tahun 1930-an dan '40an. Ketika dia berusia dua puluh tahun dia kehilangan mata kanannya dalam pertarungan pisau, yang kemudian diganti dengan kaca mata satu. Setelah itu, Scalise memperkuat hubungan massa dan mulai menerima kontrak pembunuhan dari persaudaraan Gennas. Dia kemudian diam-diam membelot ke Chicago outfit dan kontrak menerima kontrak dari Al Capone. </div>
<div style="text-align: justify;">
Scalise juga menjalani hukuman penjara 14 tahun untuk pembunuhan waktu itu, dan dia dilaporkan memukuli beberapa narapidana sampai parah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia mungkin adalah yang paling terkenal karena menjadi tersangka dalam Pembantaian Hari St terkenal Valentine, ketika tujuh orang berbaris dinding dan diberondong dengan brutal oleh gangster berpakaian perwira polisi.Scalise ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan, meskipun ia dinyatakan tidak bersalah karena kurangnya bukti. Setelah kejadian itu, Capone mendengar rumor bahwa Scalise dan 2 pembunuh bayaran lainnya terlibat dalam komplotan untuk menggulingkan kepemimpinannya. Dia menjawab rumor itu dengan mengundang mereka dalam pesta pribadi sebelum memukuli ketiganya sampai hampir mati dengan tongkat baseball, sampai penegak hukum turun tangan menyelesaikan pekerjaannya dengan pistol. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">6. Tommy DeSimone </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwIY5Fzw_DZkTkZHMPy-8GYfuuAmyYUaaC5821K_o7Z0j8sJHFSbDU9JN0-4Ct6cBacy8MVMQAXNyQCc5jBFVWxBBICVf8vydDBXARswkalArV2sTOBt9JNRYF-aU0OB9V-VUMUp5Lotg/s1600/m.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwIY5Fzw_DZkTkZHMPy-8GYfuuAmyYUaaC5821K_o7Z0j8sJHFSbDU9JN0-4Ct6cBacy8MVMQAXNyQCc5jBFVWxBBICVf8vydDBXARswkalArV2sTOBt9JNRYF-aU0OB9V-VUMUp5Lotg/s1600/m.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tommy DeSimone dikenal dalam penggambaran oleh aktor Joe Pesci pada filem tahun 1990 berjudul "Goodfellas.", digambarkan dalam film DeSimone sebagai seorang pria kecil,namun dalam kenyataan DeSimone besar,kekar,tinggi sekitar 2 meter dan berat 225 pond. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia terbukti telah menewaskan sedikitnya 6 orang secara pribadi, meskipun total diperkirakan lebih dari 11.dIa digambarkan oleh informan Henry Hill sebagai "psikopat sejati" </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DeSimone melakukan pembunuhan pertamanya pada tahun 1968, saat berjalan di jalan dengan Henry Hill ia melihat seorang pria tak dikenal berjalan menuju pasangan ini. Dia berpaling kepada Henry dan berkata: "Hei, lihat ini" lalu berteriak: "Hei bajingan" dan ketika orang itu menoleh dia menembak orang itu sampai mati. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini tidak menjadi yang terakhir kalinya dia membunuh secara sepontan. Di sebuah bar milik mafia Jimmy Burke,adu mulut pecah antara DeSimone dan pelayan bar muda bernama Michael "Spider" Gianco ketika tagihan minuman salah. DeSimone mengeluarkan pistolnya dan menuntut agar si penjaga bar menari untuknya. Ketika Dia menolak, DeSimone menembaknya di kaki. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seminggu kemudian di bar yang sama DeSimone mulai mengejek Spider karena kakinya terluka dan dia menjawab dengan mengatakan: “Why don't you go fuck yourself Tommy?” Yang membuat orang terbahak. DeSimone segera mengeluarkan pistolnya dan menembak Spider tiga kali di dada, membunuhnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah keterlibatannya dalam Heist Lufthansa yang terkenal, Tommy DeSimone menjadi pembunuh bayaran untuk teman dan dalang dari pencurian, Jimmy Burke.Mereka bekerja untuk melenyapkan informan dan meningkatkan hasil curian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu korban pembunuhan adalah teman yang sangat dekat dengan Tommy bernama Stacks Edwards, seseorang yang pada awalnya enggan untuk dia bunuh. Dia diberitahu oleh Burke bahwa dia mungkin menjadi "buatan" anggota mafia jika dia membocorkan pembunuhan , jadi dia setuju. Mengunjungi tempat persembunyian Stacks Edwards 'dia menembaknya enam kali di dada dengan pistol berperedam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada akhirnya, temperamen Tommylah yang menyebabkan kematiannya. Dalam kemarahan buta dia telah membunuh dua teman dekat dari keluarga Gambino yaitu bos John Gotti, William "Billy Batts" DeVino dan Foxy Jerothe. Pembalasan terhadap pembunuhan ini Gotti beranggapan harus membunuh DeSimone dengan tangannya sendiri. Henry Hill kemudian mengatakan di acara Howard Stern bahwa pembunuhan itu "Butuh waktu lama" karena Gotti ingin DeSimone menderita. Ketika dia meninggal, dia berusia 28 tahun. Dan mayatnya tidak pernah ditemukan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">5. Salvatore Testa</span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicX7X40odqGI7i4s2DCzNjQy0AfUJjuEVXi71_1MwR4pDLFDgNUuA5qLzo0TveHMFFhwpm1aMb_A9cb6e8UxmniPpKE_OeZacHlM-83HHeYreh3wJ1QDEXUf_yoFnq_htOdeYu2PtWkR4/s1600/salvie-testa.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicX7X40odqGI7i4s2DCzNjQy0AfUJjuEVXi71_1MwR4pDLFDgNUuA5qLzo0TveHMFFhwpm1aMb_A9cb6e8UxmniPpKE_OeZacHlM-83HHeYreh3wJ1QDEXUf_yoFnq_htOdeYu2PtWkR4/s320/salvie-testa.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salvatore Testa adalah mafia Philadelphia yang menjabat sebagai pembunuh bayaran bagi keluarga kejahatan Scarfo dari 1981 sampai kematiannya pada tahun 1984. Ayahnya, seorang kriminal yang sangat sukses, dibunuh oleh bom paku pada tahun 1981 meninggalkan Testa dengan kontrol dari bisnisnya baik yang legal maupun yang tidak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini membuat Testa sangat kaya ketika dia berusia 25-tahun. Testa adalah individu yang sangat agresif dan dia membunuh 15 orang secara pribadi selama tahun-tahun aktifnya. Salah satu korban dari sekian banyak korban adalah orang yang merekayasa pembunuhan ayahnya; mafia sekaligus bodyguard Rocco Marinucci. Mayat Marinucci ditemukan tepat satu tahun setelah pembunuhan ayah Testa . Mayat itu dipenuhi luka tembak dan 3 bom cherry yang tidak meledak disumpalkan di dalam mulutnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Testa berkata : ". Saya berharap bajingan itu masih hidup sehingga saya bisa membunuhnya lagi" </div>
<div style="text-align: justify;">
Testa juga selamat dalam upaya pembunuhan.Pertama kali, Testa sedang duduk di luar sebuah restoran di sebuah pasar Italia, ketika sebuah Sedan Ford melambat dan dengan sliding shot gun mulai muncul keluar jendela mobil . </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Testa terkena banyak tembakan beruntun, mengenai perut dan hampir membuat lengan kirinya putus. Dia akhirnya pulih dan para pelaku terpaksa pergi bersembunyi setelah Testa mengetahui siapa mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Testa bertemu kematiannya setelah dijebak dalam sergapan oleh teman-teman mantan mafia. Dia ditembak di belakang kepalanya dari jarak dekat. Motif pembunuhannya adalah ketakutan yang meningkat dari bos keluarga mafia Scarfo, yang beranggapan Testa sedang berebcana untuk melawannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">4. Salvatore “Sammy the Bull” Gravano </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMaaWnUkDEVvEx20VH8xfxmeVTEA0wilKn0DHVWmxPRZW4b5xeK10dTNyPuKGuRhUhXvbFfCQO6DwJDTnC3mhC5hZm5z90BbfHsPO3zTqASrcvWKkGfnqVw5gSHfDirhVDpaq1uSABTx8/s1600/apg20sammy20the20bull20gravano202815029.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMaaWnUkDEVvEx20VH8xfxmeVTEA0wilKn0DHVWmxPRZW4b5xeK10dTNyPuKGuRhUhXvbFfCQO6DwJDTnC3mhC5hZm5z90BbfHsPO3zTqASrcvWKkGfnqVw5gSHfDirhVDpaq1uSABTx8/s320/apg20sammy20the20bull20gravano202815029.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sammy the Bull adalah underboss asosiasi dan akhirnya keluarga mafia Gambino.Dia mungkin paling dikenal karena menjadi seorang informan terhadap mantan bos John Gotti. Kesaksiannya membuat Gotti di penjara selama sisa hidupnya. Gravano juga telah melakukan pembunuhan banyak dan kontrak pembunuhan selama karir kriminalnya. Dia dijuluki "The Bull" karena ukuran tubuhnya dan keterkenalannya, dan kebiasaannya untuk menantang tinju mafia lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia mulai aktivitas mafia di akhir tahun 1960 untuk keluarga mafia Colombo. Dia berpartisipasi dalam perampokan bersenjata dan kejahatan kecil lainnya, meskipun dia cepat berkembang ke bidang yang menguntungkan sebagai debt collector. Gravano melakukan pembunuhan pertamanya pada tahun 1970. Rekan rekan Joe Colluci telah berselingkuh dengan teman Gravano, istri Tommy Spero dan telah merencanakan untuk membunuh Spero. Gravano menembak Colluci di kepala dari jarak dekat di sebuah bar milik mafia. Pembunuhan itu membuat Gravano mendapat respek di antara tokoh-tokoh dunia mafia yang kuat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awal 1970-an Gravano bergabung ke keluarga mafia Gambino. Dia ditangkap atas dugaan pembunuhan namun dia segera dilepas. Saat itu dia mulai kesenangan perampokan berjalan lama berlangsung satu setengah tahun yang mengakibatkan dia menjadi eksekutor dalam keluarga Gambino. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dia menerima kontrak pembunuhan pertamanya pada tahun 1980. Seorang pria bernama John Simone telah menjadi bagian dari konspirasi untuk kejahatan pembunuhan Philadelphia bos Angelo Bruno, tanpa persetujuan dari komisi mafia dan diputuskan dijatuhi hukuman mati. Gravano menculik Simone dengan bantuan 2 teman dan mengantarnya ke daerah hutan di mana dia menembaknya di kepala dan membuang tubuhnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gravano melakukan pembunuhan ketiga pada awal tahun 1980 setelah raja bisnis kaya menghinanya. Dia disergap di jalan oleh teman-teman Gravano dan ditembak di bagian kepala satu kali juga di bola matanya sekali. Gravano meludahi orang itu saat dia meninggal di lantai. </div>
<div style="text-align: justify;">
Gravano kemudian menjadi underboss keluarga kejahatan Gambino di bawah John Gotti, dan pembunuh bayaran favorit Gotti dalam periode itu. Setelah melakukan berbagai kejahatan, dia menawarkan bukti melawan Gotti sebagai imbalan atas pengurangan masa tahanan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dia mengaku melakukan 19 pembunuhan namun dia hanya menerima hukuman 5 tahun. Setelah dibebaskan dia bersembunyi dari mafia, meskipun dia kemudian terlibat dengan kejahatan terorganisir di Arizona, dan sekarang di penjara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">3. Giuseppe Greco </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCdGVJUn4cvhgsEUu4d-66CoXi4SdCbwkGfe1r-ETTDM79HYQBxexwazdXeXnfKY9BO3gyX8eB28498S_5SRdtiD6nTyPTVV6T-9vljzfm_BU9wAlhWjYl6hk3weyys9qnW5_MBxdjtuE/s1600/greco.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCdGVJUn4cvhgsEUu4d-66CoXi4SdCbwkGfe1r-ETTDM79HYQBxexwazdXeXnfKY9BO3gyX8eB28498S_5SRdtiD6nTyPTVV6T-9vljzfm_BU9wAlhWjYl6hk3weyys9qnW5_MBxdjtuE/s320/greco.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Giuseppe Greco adalah seorang mafia Italia yang bekerja sebagai pembunuh bayaran di Palermo, Italia selama 1970-an. Tidak seperti pembunuh bayaran lainnya, Giuseppe Greco saat menjadi buronan untuk sebagian besar karir kriminalnya. Dia jarang bekerja sendiri, tapi menggunakan "pasukan maut" dari gangster yang memegang AK-47 yang secara rutin akan menyergap korban dan memberondongkan korban dengan peluru. Dia dinyatakan bersalah saat menjalankan 58 pembunuhan, meskipun total keseluruhan diperkirakan lebih dari 80. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada satu kesempatan penting, dia menyiksa dan membunuh seorang remaja yang ayahnya juga tewas. Dikabarkan bahwa ia melarutkan mayat mereka dalam larutan asam. Pada 1979 Giuseppe Greco adalah anggota tingkat tinggi dan dihormati Komisi Mafia. Dia melakukan sebagian besar pembunuhan antara tahun 1980-83, selama Perang Mafia II. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tubuh korbannya biasanya dibawa ke "ruang kematian" - sebuah gubuk tempat tokoh-tokoh Mafia untuk menyiksa, membunuh dan melarutkan mayat korban dalam asam. Pada tahun 1982, Palermo bos Rosaria Riccobono diundang ke sebuah barbekyu di rumah Greco. Setelah Riccobono dan rekan-rekannya yang paling kuat tiba, mereka dibunuh oleh Greco beserta Pasukan Kmatiannya setelah diperintahkan oleh bos Salvatore Riina, yang pernah diintimidasi oleh kekuatan dan kekayaan Riccobono. Mayatnya tidak pernah ditemukan dan mayat -mayat itu dikabarkan menjadi makanan babi yang kelaparan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Greco dibunuh di rumahnya pada tahun 1985, oleh dua mantan anggota pasukan kematian miliknya, Ironisnya Salvatore Riina yang memerintahkan pembunuhan itu, yang percaya Greco menjadi terlalu ambisius dan terlalu independen berpikiran untuk tetap hidup Dia meninggal di usia 33-tahun</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">2. Abraham “Kid Twist” Reles </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUvDROTJDzARvhlwUzbLlAqPvw_HLIVymn1j6PJgjVSd6aWRoSEd3xOmeTxFBoLAhzbNto-lsJqJT3nFINs2DsTiXH-NpcBl5rgGd5iOT8Ji4_eaNOcVQyLELG5hllspe9FezHdXJSeZk/s1600/abe-reles.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUvDROTJDzARvhlwUzbLlAqPvw_HLIVymn1j6PJgjVSd6aWRoSEd3xOmeTxFBoLAhzbNto-lsJqJT3nFINs2DsTiXH-NpcBl5rgGd5iOT8Ji4_eaNOcVQyLELG5hllspe9FezHdXJSeZk/s320/abe-reles.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Abe Reles sejauh ini adalah pembunuh bayaran yang paling terkenal terlibat dengan Murder Inc, sebuah kelompok rahasia pembunuh kontrak yang bekerja untuk Mafia antara 1920-1950an. Dia kebanyakan aktif sebagai mafia selama tahun 1930-an, ketika dia membunuh untuk berbagai keluarga mafia New York. Senjata pilihannya adalah pemecah es, yang dia sangat ahli menggunakannya untuk menusuk kepala korban sampai otak. Reles rentan terhadap temperamennya tang membabi butaa, dan sering membunuh secara spontan. Pada satu kesempatan penting dia membunuh petugas parkir karena gagal membawa mobilnya cukup cepat. Lain waktu, dia mengundang seorang teman untuk makan malam di rumah ibunya. Setelah makan selesai, dia menusuk pria itu dengan pemecah es dan membuang mayatnya dengan bantuan teman. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai seorang remaja, Reles terlibat dalam boot-legging selama era larangan, dan segera menjadi terkenal di dunia kejahatan terorganisir. Dia kemudian lulus ke bisnis rentenir dan keberhasilannya diimplementasikan ke dia di daftar pembunuhan teman dan mantan mafia, Meyer Shapiro. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Reles dan beberapa teman gangster kemudian disergap oleh anak buah Shapiro, meskipun tidak ada yang tewas dalam percobaan pembunuhan itu. Meyer Shapiro melanjutkan untuk menculik pacar Reles 'dan memperkosanya di sebuah ladang jagung. Reles kemudian melakukan misi balas dendam, untuk membunuh Meyer Shapiro dan kedua saudaranya dan juga mengambil alih operasi haramnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah gagal dalam beberapa usaha pembunuhan, Reles masuk ke rumah Irving Shapiro (keluarga meyer Shapiro)dan menyeretnya keluar di jalan untuk mempermalukan dia, sebelum menembak dia sampai mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2 bulan kemudian, Reles menemukan Meyer Shapiro dan menembaknya di wajah dari jarak dekat. 3 tahun berlalu, sebelum Reles akhirnya menemukan saudara Shapiro ketiga dan terakhir. William Shapiro diculik oleh Reles dan anak buahnya, sebelum dipukuli dan kemudian dikubur hidup-hidup. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1940, Reles menghadapi tuduhan pada sejumlah pembunuhan dan kemungkinan besar akan dieksekusi jika terbukti bersalah. Untuk menyelamatkan dirinya, dia mengkhianati teman mantan dan anggota Murder Inc, 6 diantaranya kemudian dieksekusi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia segera dijadwalkan untuk bersaksi melawan bos mafia kuat Albert Anastasia, dan berada di bawah penjaga konstan dalam sebuah kamar hotel pada malam sebelum sidang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keesokan paginya dia ditemukan tewas di trotoar luar. Tidak diketahui apakah dia dilemparkan atau didorong keluar jendela, atau dia tengah mencoba melarikan diri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">1. Richard “Ice Man” Kuklinski </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVkBlQJ8OejXIhx54hVWX8F-BKCQJhgyWhTiYjqxIWL3vheAo18MB30vFKDJ_2pbZ5aMkiR5ZsVnZK4OHKhCA_SP0cY8ikFMCqB3XLJNuOegcIQtZdT1ghkV_BIt9hZQ-to_BdNEGuUk0/s1600/iceman.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVkBlQJ8OejXIhx54hVWX8F-BKCQJhgyWhTiYjqxIWL3vheAo18MB30vFKDJ_2pbZ5aMkiR5ZsVnZK4OHKhCA_SP0cY8ikFMCqB3XLJNuOegcIQtZdT1ghkV_BIt9hZQ-to_BdNEGuUk0/s1600/iceman.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin pembunuh bayaran yang paling terkenal dalam sejarah, “Ice Man” Kuklinski diperkirakan telah membunuh lebih dari 200 orang (tidak pernah perempuan, atau anak-anak) dengan tangannya sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia beroprasi di New York dan New Jersey tahun 1950-88 dan bekerja sebagai pembunuh bayaran bagi keluarga mafia DeCavalcante, serta berbagai KEluarga mafia lain yang menonjol. Kuklinski melakukan pembunuhan pertamanya di usia 14, mengalahkan pengganggunya sampai mati dengan sepotong kayu.Untuk menghindari identifikasi tubuh, Kuklinski memotong ujung jari anak itu dan menanggalkan giginya sebelum membuang sisa mayatnya di jembatan Selatan Jersey </div>
<div style="text-align: justify;">
Saat masa remajanya dan awal dua puluhan, Kuklinski menjadi pembunuh berantai terkenal di Manhattan, brutal membunuh orang gelandangan untuk menebar ketakutan. Sebagian besar korban ditembak atau ditikam, dan kemudian pergi untuk menjatuhkan yang mereka meninggal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia juga mulai bisnis, dan akan mengalahkan siapa saja yang menentang dia. Reputasinya untuk kebrutalan segera menarik perhatian banyak keluarga mafia , yang berusaha memanfaatkan bakatnya untuk kekerasan dengan membuatnya menjadi penegak hukum di jajaran mafioso. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia menjadi rekan dari keluarga kejahatan Gambino, melakukan perampokan dan juga membajak video porno. Suatu hari, seorang anggota dihormati dari keluarga Gambino bernama Roy DeMeo membawa Kuklinski dalam mobilnya dan mereka parkir di jalanan kota. DeMeo kemudian dipilih target acak, seorang pria berjalan dengan anjingnya. Dia kemudian memerintahkan Kuklinski untuk membunuhnya. Kuklinski cepat keluar, berjalan ke arah pria itu dan menembaknya di bagian belakang kepala saat dia lewat. Ini adalah awal dari karir Kuklinski sebagai pembunuh bayaran. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama 30 tahun berikutnya Kuklinski bekerja dengan sukses sebagai pembunuh bayaran. Julukannya "Iceman" berasal dari metodenya dalam pembekuan korbannya untuk menyamarkan saat kematian dari pihak berwenang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kuklinski juga terkenal karena metode eksekusinya, yang paling tidak biasa penggunaan panah ditancapkan di dahi korban, meskipun dia lebih sering menggunakan sianida sebagai racun. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika pemerintah akhirnya mengidentifikasi Kuklinski sebagai pembunuh bayaran terkenal, mereka menemukan bahwa bukti yang ada sudah cukup untuk menetapkan Kuklinski sebagai pembunuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keputusannya dilakukan sting operation, sebuah agen rahasia berpura-pura menyewa Kuklinski untuk membunuh, dan merekam Kuklinski berbicara mendalam tentang bagaimana dia akan melaksanakannya. Setelah itu, dia segera ditangkap dan didakwa saat mencoba untuk mendapatkan sianida untuk pembunuhan yang direncanakan. Dia menerima 5 hukuman seumur hidup karena pembunuhan berturut-turut setelah mengakui banyak pembunuhan. Dia meninggal di penjara karena sakit ketika dia 70 tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga info ini dapat menambah wawasan sobat...</div>
Revolution Mind'shttp://www.blogger.com/profile/12707526968255412401noreply@blogger.com0